LASKAR – Direktur Eksekutif Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), M. Yusran Laitupa memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kota Ambon yang sangat merespons baik program Inklusi di Kota Ambon.

Menurutnya, program inklusi yang ditangani BaKTI secara nasional terdapat di lima (5) provinsi dan 7 kabupaten kota di Indonesia, yakni Kabupaten Kupang; Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Lombok Timur; Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Kendari; (Sulawesi Tenggara), Kabupaten Maros, Kota Pare Pare, dan Kabupaten Tanah Toraja, (Sulawesi Selatan), dan Kota Ambon (Maluku).

Lantaran itu, Laitupa berharap kedepan Kota Ambon harus menjadi model percontohan program Inklusi.

“Mungkin di Kota Ambon salah satu yang punya respon lebih baik, dan Pemerintah Kota, Penjabat Walikota, OPD, semua responnya baik sekali, sampai dengan kepala kepala desa, aparat desanya itu responya baik sekali. Sehingga kedepannya ini bisa dijadikan contoh,”harap Laitupa.

Studi Banding

Kepada pers, disela-sela kegiatan Workshop, Bersinergi Mewujudkan Pembangunan Inklusi Di Desa/Negeri yang berlangsung di Hotel Amaris Ambon, Selasa (11/10/2022), Laitupa juga berharap kedepan Pemerintah Kota dan Legislatif perlu melakukan studi banding ke Kabupaten Kulon Progo Jawa Tengah, karena kabupaten ini merupakan daerah yang telah berhasil dalam program Inklusi.

“Perdanya, Alokasi anggarannya semuanya dituangkan kedalam program kerja dan dikelola sangat baik demi untuk peningkatan kesejahteraan dan yang diterjemahkan kedalam program pemerintah untuk dapat membantu kelompok termarjinal,“kata Yusran berharap.

Dirinya menambahkan, Workshop Bersinergi Mewujudkan Pembangunan Inklusi Di Desa/Negeri ini, bertujuan untuk proses penyesuaian data yang dibutuhkan dalam program Inklusi, yaitu pada peningkatan kapasitas kelompok marginal yang sejauh ini belum tersentuh.

“Pada hakekatnya kegiatan ini bagian dari proses peningkatan kapasitas kelompok konstituen yang nantinya diikuti dengan pendataan pada level desa dan kelurahan terhadap kelompok disabilitas dan lansia yang masih termarginalkan,”jelasnya.

Laitupa menambahkan, jika dalam proses pendataan di lapangan tersebut, ditemukan ada kelompok masyarakat tertentu yang layanannya belum terjangkau sampai kepada mereka maka kelompok konstituen (KK) berkewajiban melakukan pendataan agar nantinya disesuaikan dengan data pemerintah untuk diterjemahkan kedalam program pemerintah sehingga dapat membantu kelompok termarjinalkan tersebut.

Untuk diketahui, sebanyak kurang lebih 100 orang peserta. Terdiri dari 29 Desa/Negeri (7 desa, 22 Negeri) yang berada pada lingkup pemerintah kota Ambon mengikuti.

Workshop Bersinergi Mewujudkan Pembangunan Inklusi Di Desa/Negeri yang dilaksanakan oleh Yayasan Rumah Generasi yang merupakan mitra Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dalam program Inklusi di Kota Ambon.

Workshop yang berlangsung di Hotel Amaris Ambon itu, dihadiri oleh penjabat Walikota Ambon, Bodewin Watimena, Direktur Yayasan Rumah Generasi, Alfin Paron, Direktur Eksekutif BaKTI, M Yusran Laitupa, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kota, para Raja/ kepala Pemneg, Kades dan Saniri Negeri. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada lingkup Kota Ambon.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yakni, Selasa tanggal 11 dan Rabu 12 Oktober 2022. (L05)