Share
Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,,MH saat berdialog dengan tiga srikandi Tanimbar, di kantor Bupati, Selasa (27/10/2020)

LASKAR – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,MH memberikan apresiasi kepada tiga srikandi Tanimbar yang melakukan aksi demo, Selasa (27/10/2020) dalam menyikapi sejumlah permasalahan dari kacamata tiga srikandi ini diantaranya kekurangan obat-obatan dan oksigen di RSUD P.P.Magretty, deposito uang daerah, penyaluran dana covid maupun perjalanan dinas kepada daerah. 

“Saya memberikan apresiasi kepada adik-adik bertiga dalam melakukan aksi, hanya saja materi yang disampaikan kurang berbobot dan tidak dibarengi dengan data yang akurat. Seharusnya sebelum melakukan aksi adik-adik datang minta data di saya. Jangan melakukan aksi tanpa data yang akurat,”kata Bupati didampingi para SKPD saat berdialog dengan tiga srikandi yang melakukan akdi demo di kantor bupati.

Kendati demikian, Bupati Fatlolon meluangkan waktu dengan sejumlah SKPD guna berdialog dengan tiga srikandi tersebut.

Bupati menjelaskan, pergeseran dana Covid harus melalui mekanisme, dan dana covid yang sudah masuk dalam system itu sudah atas persetujuan Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan dan Menteri terkait. 

BACA JUGA:  Masalah Kemiskinan Jadi Perhatian Rakor Teknis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa se-Maluku

“Jadi, dana covid tidak bisa digunakan semena-mena seperti yang adik-adik teriakan saat aksi diluar. Semua melalui proses dan mekanisme. Ada telaah oleh staf terkait dibahas oleh tim anggaran Pemda maupun Banggar DPRD. Jadi saya tidak semena-mena. Saat ini juga siklusnya sudah lewat, sekarang kita mau bahas APBD tahun 2021,”jelasnya.

Dikatakan, jika dana Covid tidak bisa terpakai 100% maka itu dianggap sebagai SILPA yang nanti masuk ke penerimaan daerah tahun anggaran 2021. “Jadi saya tidak bisa geser dananya diluar mekanisme, nanti saya akan melanggar aturan,”ungkap Bupati.

Sementara mengenai biaya perjalanan dinas, Bupati menyarankan agar adik-adik yang menamakan diri srikandi Tanimbar ini melakukan aksi demo di DPRD minta dibelikan pesawat dan Pemda harus punya hotel sendiri, sehingga Bupati jika melaksanakan perjalanan dinas naik pesawat pemda tanpa mengeluarkan kas daerah untuk biaya perjalanan dinas, juga bermalam di hotel milik Pemda.

“Saya tanggal 3 November dipanggil oleh Gubernur Maluku, kan tidak mungkin saya naik kole-kole ke Ambon. Usi-usi kalau ke Awear butuh biaya juga kan,”tanya Bupati disambut suara tertawa semua SKPD, setelah para srikandi menjawab pertanyaan Bupati jika perjalanan ke Awear membutuhkan biaya.

BACA JUGA:  Kota Ambon Terima 5000 Paket Sembako dari Presiden

Nah, begitu juga jika dipanggil Presiden, Menteri dan urusan lainnya yang berkaitan dengan kemajuan Tanimbar.

Tekait dengan deposito, orang nomor satu di Bumi Duan Loat ini menjelaskan,  aturan memperbolehkan uang daerah dideposito dan itu saya jamin 4 tahun pun tidak ada kerugian negara karena bunganya itu 100% masuk ke kas daerah. 

“Kalau bunga deposito tidak masuk ke kas daerah, itu ada unsur kerugian. Tetapi ini bunganya 100% masuk ke kas daerah. Kita mestinya memberikan apresiasi kepada bagian keuangan karena mereka pandai mengatur kas,”jelas Bupati sembari memberi contoh misalkan uang daerah ada 100 milyar di kas, sementara kebutuhan beberapa bulan kedepan hanya 40 miliar, nah sisanyanya itu di deposito jangka pendek 2-3 bulan, bunganya puluhan juta masuk langsung ke kas daerah dan dipakai untuk kepentingan bersama, kan lumayan dari pada uangnya diamkan di rekening bunga kecil.

“Untuk Adik-adik tahu semua transaksi keuangan pemerintah daerah dimonitor oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi keuangan (PPATK). Bisa dicek langsung apakah bunga deposito masuk ke kas daerah atau ke rekening Petrus Fatlolon,”cetusnya.

BACA JUGA:  Gerak Jalan Sadar Pemilu

Sementara untuk obat-obatan di RSUD P.P.Magretty maupun oksigen, menurut Bupati sudah dijelaskan kepada media usai melakukan kunjungan beberapa hari lalu.  Yang pasti Pemda sudah siapkan dana 3 miliar lebih untuk membayar hutang obat-obatan kepada pihak ketiga dan sudah siapkan anggaran 2 miliar lebih untuk pengadaan obat-obatan dan bahan habis pakai sampai awal tahun 2021, sementara oksigen sudah disiapkan anggaran beberapa hari kedepan oksigen maupun obat-obatan sudah tersedia. 

Bupati Fatlolon sesekali berkelakar mencairkan suasana, sehingga tiga srikandi yang awalnya cukup tegang, lebih rileks dan santai mendengar penjelasan Bupati.

Dirinya menyarankan agar kedepan menyampaikan aspirasi dengan cara berdialog lebiih elegan, dari pada teriak-teriak suara sakit, sewa sound system mahal,  “Adik-adik tinggal telp atau WA saya saja kita atur waktu untuk berdialog,”ajak Bupati.  

Diakhir dialog tersebut,g,ketiga srikandi menerima tantangan Bupati untuk berdialog lagi dan mereka berjanji akan kembali dengan membawa sejumah data kepada Bupati. (L03)