Share
Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,MH saat berdialog dengan tiga srikandi Tanimbar, Selasa (27/10/2020)

LASKAR – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,MH memberi tantangan bagi tiga srikandi Tanimbar yang melakukan dialog dengan Bupati didampingi penjabat Sekda Drs Ruben B.Moriolkossu dan sejumlah SKPD, Selasa (27/10/2020) untuk melakukan aksi demo bagi mantan anggota DPRD Kepulauan Tanimbar yang melakukan perjalanan fiktif di tahun 2018 ke Belanda.

“Ada yang sudah terima uang perjalanan dinas ratusan juta ke Belanda tahun 2018, tapi di media sosial berlagak seperti malaikat dan sampai sekarang tidak berangkat. Saya tantang adik-adik berani demo dia atau tidak,”tantang Bupati.

Sambil berkelakar Bupati mengatakan tidak akan menyebut siapa namanya, sebab menurut Bupati kamu (tiga srikandi-red) berteman dengan orang tersebut.

BACA JUGA:  Tekad JCM Antar Jokowi Kembali Menjadi Presiden RI

“Saya tidak sebut nama e.. kamu tahu lah kamu berteman dengan dia juga. Atau kamu bertiga cari tahu sendiri. Orangnya sudah terima uang ratusan juta untuk ke Belanda tahun 2018 tapi tidak berangkat. Ini baru namanya perjalanan dinas fiktif. Saya tantang kalian lakukan aksi demo untuk itu, nanti saya supporting data. Sebab ini sudah pidana, ini semua uang negara,”tantang Bupati lagi.

Bupati mengatakan, jika adik-adik mempermasalahkan perjalanan dinas Bupati, ya semua jelas ada perjalanan dinas dan tidak ada perjalanan dinas fiktif. Bahkan sisa biaya perjalanan dinas telah disetor ke kas daerah.

“Saya setor kembali sisa uang perjalanan dinas sekitar Rp 80an juta. Karena perjalanan dinas sesuai ketentuan 5 hari, tetapi saya pergi rapat hanya 3 hari uang sisa saya setor kembali ke kas daerah. Kalau tidak setor kembali itu pidana. Kalau itu saya lakukan, kalau saya tidak lakukan temuan BPK tercatat ada kelebihan pembayaran,”jelasnya seraya menambahkan, saya abis agenda hari ini langsung besoknya sudah kembali sehingga ada kelebihan biaya perjalanan dinas yang saya setor ke kas daerah.

BACA JUGA:  Rahakbauw : Spektakuler LGJI Sumpah Pemuda Wajud Moderasi Beragama

Oleh sebab itu, adik-adik jangan menganggap yang disini setan yang disana malaikat. 

“Memang kita bukan malaikat kita juga bukan setan, kita bukan malaikat kita ini sama-sama manusia. Artinya ada kekurangan ada kelebihan mari katong saling mengisi yang kurang diisi oleh yang lebih dan yang lebih ayo beri ruang pada yang kurang begitu kira-kira,”harap Bupati. (L03)