Share
Bupati KKT Petrus Fatlolon,SH,MH saat memberikan materi dalam Diskusi Publik usai pelantikan Pengurus PMKRI Cabang Saumlaki, Jumat (05/06/2020)

LASKAR – New Normal adalah sebuah tatanan kehidupan yang baru untuk masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Masyarakat sudah tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai musuh yang harus dijauhi tetapi harus berdamai dan menganggap Covid-19 ini sebagai kawan.

Demikian inti dari diskusi publik dengan tema, “Menakar Kesiapan Penerapan New Normal di KKT” yang disampaikan Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH, MH usai pelantikan kepengurusan PMKRI Cabang Saumaki periode 2020-2022 di aula Pastores Unio Projo, Jumat (05/06/2020).
Menurut Fatlolon, virus ini sudah tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang asing, tetapi virus ini harus dianggap sebagai teman. 
“Karena itu kita sudah harus menjaga, mengatur kebersihan dan kesehatan lingkungan kemudian pola hidup bersih dan sehat. Hanya Ini cara supaya kita bisa mengalahkan virus,”kata Fatlolon sembari memberi contoh, sama juga dengan flu pilek, ketika kita bersin ada virus yang kita keluarkan. Nah, tidak mungkin kita tinggakan sebuah daerah untuk menghindari Covid-19. Kita anggap Covid adalah teman kita. Kita akan adu kekuatan dengan dia melalui protokuler kesehatan yang kita terapkan.
Ditambahkan, meskipun penyebarannya bermutasi dari satu daerah ke daerah lain tetapi harus diakui sesungguhnya virus ini juga ada di sekitar kita, tinggal bagaimana perilaku hidup kita bersih dan sehat dengan mematuhi protokol kesehatan, maka virus itu dengan sendirinya akan dikalahkan.
Tahap Persiapan 8-14 Juni
Orang nomor satu di Bumi Duan Lolat ini dihadapan para undangan dan pengurus PMKRI Cabang Saumlaki yang baru dilantik menjelaskan tanggal 8-14 Juni 2020 adalah periode persiapan yang meliputi sosialisasi yang akan dilakukan oleh gugus tugas dan dibantu para pimpinan SKPD camat dan kepala desa serta TNI-Polri.
“Kita membutuhkan bantuan dari pemimpin agama dan teman-teman OKP untuk membantu sosialisasi sebuah tatanan kehidupan baru ke masyarakat,”harap Fatlolon.
Kemudian, sambung Bupati, tanggal 8-14 Juni juga akan dilakukan persiapan penyediaan logistik. Logistik yang dimaksudkan, kata Bupati adalah logistik yang berhubungan dengan protokuler kesehatan. 
“Jangan berpikir logistik ini disiapkan oleh pemerintah, karena untuk memutus mata rantai penyebaran covid, pemerintah saja tidak cukup butuh kerjasama semua komponen masyarakat. Jadi logistic tidak 100 % disiapkan oleh pemerintah tetapi disiapkan oleh sektor swasta, juga disiapkan masyarakat secara mandiri,”jelas Fatlolon. 
Masih menurut Fatlolon, nantinya Gustu akan menyurati ke tempat-tempat kerja, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan disinfektan. 
Pice sapaan akrab Bupati Fatlolon ini mengatakan, untuk pelaksanaan New Normal dilaksanakan tanggal 15-28 Juni dan diharapkan semua tatanan kehidupan yang baru sudah normal berjalan. 
“Paling lambat tanggal 28 Juni dengan langkah-langkah yang kita lakukan sebagai berikut melakukan pengukuran suhu tubuh di berbagai tempat, pake masker jika keluar rumah, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, dilarang berjabatan tangan, mengatur jarak sosial minimal 1 meter juga penerapan hidup bersih dan sehat,”papar Fatlolon
Monitoring dan Evaluasi
Fatlolon yang juga mantan pimpinan DPRD Kota Sorong Papua Barat 10 tahun ini menjelaskan, nantinya akan dilakukan monitoring dan evaluasi tanggal 29-30 Juni 2020.
“Apakah persiapannya sudah sesuai standart atau belum sehingga nanti Gustu melakukan penilaian, dan evaluasi untuk skala yang lebih besar menuju kehidupan normal, sehingga pada tanggal 1 Juli 2020 aktifitas secara umum sudah normal,”jelasnya.
DPRD Tetap Dukung
Pada kesempatan yang sama Ketua DPRD KKT Jaflaun Batlayeri yang hadir sebagai pembicara juga mengatakan, new normal adalah suatu peradaban baru atau era baru yang mesti dunia dan Indonesia terapkan akibat sebuah situasi yang memang tidak bisa diatasi dalam waktu dekat. 
“Saya sependapat dengan Pak Bupati harus kita bergaul dan berdamai dengan corona. New normal ini memang sudah layak dan pantas kita harus ikuti. Oleh sebab itu DRRD wajib mendukungnya karena ini instruksi negara yang harus kita terapkan,”aku Batlayeri.
Dikatakan, dalam kontekstual Tanimbar, New Normal harus didudukan secara bijaksana, apalagi Tanimbar berada dalam zona hijau. 
“Kita cocokan dengan tradisi dan budaya kita. Ini yang mesti kita diskusikan bersama. Oleh karena itu maka tahapan-tahapan perlu dilaksanakan, perlu ada edukasi dan sosialisasi New Normal ke masyarakat, dan diharapkan masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam penerapannya”harap politisi dari Partai Demokrat ini.
Dirinya juga menghimbau agar pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan, alkes serta obat-obatan harus disiapkan dalam mencegah penerapan new normal 
“Mungkin saja bisa kebablasan. Oleh karena itu, suka atau tidak suka kesiapan sarana dan prasarana kesehatan harus memadai,”sarannya.
Acara diskusi public berjalan dalam semangat kebersamaan dan suasana keakrapan serta proses tanya jawab yang semuanya bermuara pada satu tekat yakni membantu pemerintah daerah dalam penerapan new normal. (L03)