Share

LASKAR – Suhu politik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar kian memanas. Kendati proses pemilihan kepala daerah masih lama, namun setiap langkah kebijakan Bupati Petrus Fatlolon, SH,MH bersama staf selalu menjadi bidikan panas lawan politik.

Muncul wacana yang berkembang, aksi demo yang dilakukan perwakilan Soa dan masyarakat dari 10 Kecamatan di Kantor DPRD Kepulauan Tanimbar, Senin (01/02/2021) siang yang memprotes hasil pemilihan kepala desa serentak di  Bumi Duan Lolat itu ditungganggi oleh kepentingan orang-orang dan kelompok tertentu menjelang suksesi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Penegasan ini disampaikan Ketua Pemuda Mandriak Yoyouk Lese (Olilit, Sifnana, Lauran) Oce Fenanlampir, Selasa (02/02/2021) di Saumlaki.

Menurutnya, jika aksi demo ini dikemas untuk kepentingan masyarakat, sudah pasti prosedur dalam melakukan aksi demo dilakukan yakni dengan meminta ijin dari pihak kepolisian, apalagi dalam situasi pandemi Covod-19 protokol kesehatan yang harus diutamakan.

BACA JUGA:  Sekda SBT : Bawaslu Kunci Terwujudnya Tahapan Pemilu Berintegritas

“Saya melihat ada manuver politik yang dimainkan oleh orang-orang tertentu. Aksi demo tersebut sudah tidak mengantongi ijin dari pihak kepolisian, tidak mengikuti protokol kesehatan lagi. Dan terkesan ada upaya untuk mengganggu stabilitas keamanan,”tegasnya.

Oleh sebab itu, Fenanlampir memberikan apresiasi kepada Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP. Romy Agusriansyah yang dengan tegas menjaga Kamtibmas untuk memastikan terciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang damai, aman dan harmonis di Bumi Duan Lolat dengan membubarkan para pendemo. 

Masih menurut Fenanlampir, upaya agitasi yang dilakukan orang dan kelompok tertentu dalam aksi demo tersebut, menggambarkan hasutan politik untuk memuaskan ambisi mereka tanpa memberikan edukasi kepada rakyat agar kritis dan berdaulat secara politik. 

BACA JUGA:  Di Persidangan, Petrus Fatlolon Ngaku Tak Memberi Perintah dan Kewenangan Ada di Sekda

“Saya himbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kepentingan-kepentingan sesaat. Jika ingin menyampaikan aspirasi melalui dialog dengan Bapak Bupati, saya kira beliau pasti bersedia jika ada perwakilan yang ingin berdialog dengan Bapak Bupati dan meminta penjelasan terkait dengan proses pemilihan kepala desa serentak,”saran Oce Fenanlampir. (L03)