Share

LASKAR – Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, pembangunan infrastruktur Blok Masela seharusnya sudah mulai berjalan tahun 2022, namun terkendala dengan Pandemi Covid-19.

“Jika tidak ada Pandemi Covid-19, pasti pembangunan infrastruktur sudah bisa dimulai tahun 2022 ini, namun dihadapkan dengan berbagai kendala,”aku Murad Ismail kepada pers, Rabu (19/1/2022) di Ambon.

Selain terkendala Pandemi, Gubernur menjelaskan bahwa kendala lain juga disebabkan karena salah satu investor yakni Shell Upstream Overseas Ltd (Shell) mundur dari proyek Abadi di Blok Masela.

Oleh sebab itu, Inpex dan SKK Migas saat ini sementara mencari partner yang bisa bergabung menggantikan Shell dengan mengambil 35 persen saham Blok Masela.

BACA JUGA:  Sudah Vaksin Lengkap, Naik Pesawat Tak Wajib Tes Corona

Sementara mengenai pembagian Participating Interest (PI) 10 persen di Maluku telah dibagi merata, dimana Kepulauan Tanimbar mendapat 3 persen, Maluku Barat Daya 3 persen, dan Provinsi Maluku 3 persen, sementara 1 persen dibagi untuk kabupaten/kota yang lain. (L06)