Share



LASKAR- Anggota MPR RI Mercy Christy Barens, ST. kaget dengan masalah pemadaman listrik yang sering kali terjadi di Kecamatan Saparua yang meresahkan masyarakat.

Saat melakukan seminar empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan tema : “Pengembangan Saparua Berbasis Potensi Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi dan Kepribadian yang Berkebudayaan Sebagai Implementasi Pancasila” yang berlangsung di aula Kantor Klasis Pulau Lease Gereja Protestan Maluku di Kota Saparua, Senin (25/9) kemarin. Mercy Barends mengungkapkan bahwa, “Jika saya tidak turun langsung ke Saparua mungkin saya tidak mendapatkan gambaran masalah kelistrikan di Saparua saat ini.”
“Kami di Saparua sering mengalami pemadaman oleh sebab itu saya usulkan, karena Saparua sudah dimekarkan menjadi dua kecamatan yakni kecamatan Saparua dan Kecamatan Saparua Timur, maka sudah saatnya masing-masing kecamatan mempunyai mesin listrik sendiri-sendiri. Saat ini pengembangan listrik hanya terfokus di Kecamatan Saparua sehingga mesin tersebut tidak mampu untuk melayani masyarakat di kedua kecamatan,” jelas salah satu tokoh masyarakat Negeri Tiou Oce Siahay dihadapan Barends dan Muspika Saparua. Beliau juga meminta Ibu Mercy Barends untuk memperhatikan hal tersebut. Siahay menegaskan bagaimana Saparua mau dikembangkan jika masalah kelistrikan belum stabil, padahal Saparua sangat dekat dengan ibukota provinsi.
“Karena saya baru mendapatkan gambaran, maka hal ini akan saya bicarakan dengan Direktur Regional Wilayah. Pemadaman listrik bisa saja disebabkan kapasitas mesin dengan beban puncak tidak sesuai, maka solusinya harus ada penambahan mesin,” janji Mercy Barends menyikapi masalah tersebut.

BACA JUGA:  Satu Tahun Ambon City Of Music Dari UNESCO, Pemkot Gelar Colorful Ambon City of Music

Anggota Komisi VII DPR RI ini menambahkan, jika kondisi kelistrikan di Saparua terjadi seperti hal yang dilaporkan, maka harus ada penambahan 1 PLTD baru. “Tetapi jika kapasitasnya memadai dan biaya operasionalnya tidak memadai maka saya akan usulkan di APBN tahun 2018, nanti saya akan turun cek langsung di lokasi langsung,” ungkap Barends disambut tepuk tangan dari 100 orang peserta yang hadir.

Pada kesempatan itu juga Barends menjelaskan jika tahun ini dirinya sementara memperjuangkan 300 dusun dan desa di Maluku yang belum mendapatkan listrik khususnya di wilayah pulau-pulau kecil, sementara masih tersisa 200 dusun dan desa yang belum terealisasi. “Ini akan diperjuangkan secara bertahap sehingga masyarakat di Maluku secara keseluruhan bisa menikmati listrik,”janjinya. (LS)