Share
ALEX BELAY
LASKAR – Pemerintah daerah Kepulauan Tanimbar diingatkan tetap berkonsentrasi mengatasi situasi pandemi Covid-19 dan tidak terpengaruh terhadap berbagai upaya dari orang atau kelompok yang memilih tidak bersama-sama dalam suasana empati mempertahankan Bumi Duan Lolat pada zona hijau.
Warning ini disampaikan oleh salah satu tokoh pemuda KKT, Alex Belay, menyusul gelagat adu domba dan memecah konsentrasi pemerintah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati di tengah situasi pelik pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerja ekstra luar biasa bukan biasa-biasa.
“Wacana keretakan yang sengaja dimainkan oleh oknum tertentu itu hanyalah upaya memanfaatkan situasi ini untuk menumpahkan kekecewaan pribadi semata. Dimana-mana, pihak ketiga selalu berupaya masuk mengadu domba, sehingga pemerintah daerah agar tetap berkonsentrasi. Itu hanyalah sakit hati yang berusaha mendompleng memancing emosi rakyat,” tegas Alex Belay kepada LASKAR, Rabu (03/06/2020) di Saumlaki.
Menurutnya, sebagai orang muda yang katanya bergerak di jalur Ornop harus punya empati, sikap solidaritas membangun partisipasi bersama mengatasi dan menghadapi situasi pandemic Covid-19, bukan sebaliknya berupaya untuk menggembosi pemerintahan dengan membangun opini adu domba hubungan Bupati dan Wakil Bupati.
“Ada gelagat oknum tertentu berusaha memecah konsentrasi dan konsolidasi pemerintah daerah KKT dalam fokus penanganan wabah Covid-19. Padahal, KKT saat ini merupakan salah satu daerah yang masuk zona hijau dan akan menjalani new normal,” sesalnya.
Mestinya, kata Alex Belay, semua pihak bersama-sama pakai hati, pikiran dan tindakan membantu pemerintah dalam pelaksanaan new normal. 
“Jangan membangun wacana tidak elok ke publik dan ingin menciptakan kegaduhan di masyarakat,” katanya.
Dikatakan, wacana keretakan Bupati dan Wakil Bupati adalah target busuk meruncing dan mempengaruhi harmonisasi antara kedua pemimpin daerah. 
“Pernyataan itu sengaja dibuang ke publik tanpa memiliki dasar analisis yang tepat. Semangatnya penuh energy negatif karena didorong oleh  niat yang tidak baik,” ketusnya.
Oknum yang katanya sebagai tokoh pemuda dan masyarakat, sebaiknya lebih arif dan bijaksana untuk mengeluarkan pernyataan dan jangan mudah ditunggangi para elit yang sakit hati. 
“Silakan memunculkan sikap kritis dengan memberi kritik konstruktif terhadap pemerintah daerah dalam situasi pandemic ini ketimbang terjebak dalam perasaan politik yang penuh bumbu sakit hati. Pemuda harus punya kemampuan memfilter setiap apa yang ingin disampaikan sehingga tidak membawa pesan dan kesan suara politik sakit hati yang bermain dalam suara rakyat, sementara motifnya ketahuan adu domba,” bebernya. 
Dia menyesalkan kedangkalan berpikir dengan mempersoalkan spanduk atau ucapan entah Bupati tanpa Wakilnya atau Wakil Bupati tanpa Bupati, bukan menjadi indikator mengukur harmonisasi keduanya.
Untuk Itu, Alex Belay meminta kepada seluruh lapisan masyarakat KKT agar tidak terpengaruh opini murahan dan sangat menyesatkan. (L03)