LASKAR – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Farlolon, SH,MH mengatakan, penanganan stunting di Tanimbar harus dilaksanakan secara massif dan bergotong-royong.
Hal ini bertujuan agar ibu mengetahui perkembangan kehamilannya dan bisa lebih menjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, stunting sangat dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan, dimulai dari dalam kandungan
Demikian disampaikan Bupati Fatlolon saat pengukuhan Enang Parenting Kecamatan Nirunmas dan Enang Parenting Desa yang diikuti oleh 4 desa se-Kecamatan Nirunmas dan dilanjutkan dengan pengresmian gedung Puskesmas Waturu, Sabtu (30/10/2021) lalu.
“Selamat dan proficiat kepada para enang parenting Kecamatan Nirunmas dan Enang Parenting se-Kecamatan Nirunmas,”ungkap Bupati.
Sementara mengenai pembangunan Puskesmas Waturu menurut Bupati adalah hasil aspirasi tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Waturu yang meminta perhatian pemerintah daerah terhadap sarana prasarana kesehatan di Desa Waturu.
“Maka dengan dilatarbelakangi oleh faktor jumlah penduduk dan kebutuhan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik, maka dibangun Puskesmas Waturu dan diharapkan dengan beroperasinya Gedung Puskesmas Waturu dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal kepada masyarakat,”harap Fatlolon.
Acara berlanjut dengan pemotongan pita oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Kepulauan Tanimbar sekaligus Enang Parenting Kabupaten Kepulauan Tanimbar, juga dilanjutkan peninjauan langsung aktivitas pelayanan kesehatan di dalam gedung Puskesmas Waturu.
Pada kesempatan itu juga dilakukan pemberian paket makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita dan lansia yang sedang menerima pelayanan di Puskesmas Waturu dan dilanjutkan dengan penandatanganan Pernyataan Komitmen Masyarakat Nirunmas dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Nirunmas Tahun 2021 oleh Bupati Kepulauan Tanimbar dan Ketua Inang Parenting Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta tamu undangan lainnya.
Turut hadir Camat Nirunmas, Kapolsek Nirunmas, para kepala desa se-Kecamatan Nirunmas, Kepala Puskesmas Waturu, tenaga kesehatan, tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat Desa Waturu. (L03)