Share
Dandim 1507 Saumlaki, Letkol Inf Rahmad Soerodin, Danradar Saumlaki Letkol Fauzia, Kapolres MTB AKBP Adolf Bormasa, Danlanal SaumlakiLetkol Laut P. Hartanto, M.TR Hanla bersama Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 KKT foto bersama usai melakukan pertamuan di Rumah Kopi Kumal Duan Lanjutkan, Kompleks Kantor Bupati, Rabu (26/05/2020). 
LASKAR – Pihak TNI dan POLRI memberi apresiasi yang tinggi kepada upaya Gerakan Solidaritas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang ingin Bumi Duan Lolat terjaga dan berada dalam zona hijau menghadapi pandemi virus Covid-19 yang mematikan. 
Alhasil, menyusul ancaman boikot pelabuhan laut dan udara yang disampaikan itu, pihak TNI dan POLRI  meminta ada kerjasama yang baik sehingga strategi Kamtibmas yang mengharuskan aman, tertib, tercipta secara baik. 
Pula, menghadapi pandemi Covid ini, konsep yang paling ideal dengan data menjadi kunci guna menghadapi situasi tertentu yang bisa saja berada pada titik minimum. Pada prinsipnya TNI dan POLRI siap mengamankan keputusan pemerintah sekaligus harapan dari rakyat KKT.
Demikian benang merah hasil pertemuan bersama antara Kapolres, Dandim, Danlanal, Danradar, bersama Gerakan Solidaritas Covid-19, Rabu (27/05/2020) di Rumah Kopi Kumal Duan Lanjutkan, kompleks Kantor Bupati, Kewarbotan Saumlaki.
Kapolres MTB, AKBP Adolf Bormasa dalam pertemuan tersebut menegaskan, TNI dan POLRI berterima kasih atas respon warga masyarakat yang mulai disiplin, kendati belum maksimal mengikuti protokol kesehatan.
Menurutnya, konsep pengamanan, strategi Kamtibmas itu harus aman, terib sukses dan lancar sehingga pemerintah dalam hal ini Bupati bebas membangun sesuai dengan keinginan DPRD dan seluruh warga masyarakat.  
Kapolres mengatakan berdasarkan laporan terkini menyangkut Covid-19, dirinya bersyukur bahwa sampai saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif. 
“Ke depan kita semua harus bekerjasama agar Kabupaten Kepulauan Tanimbar terbebas dari Covid-19. Kita semua bekerja maksimal dan sudah ada bukti beberapa waktu lalu, kapal Tomothy dari Surabaya yang tanpa koordinasi dengan Bapak Bupati, oleh TNI dan POLRI dikawal hingga keluar dari perairan kita,” tegasnya.

Suka atau tidak suka, tegas Kapolres, pihaknya tidak ingin pemerintah daerah ini selalu dituding seperti masalah para mahasiswa atau basudara yang mengikuti tes Catam di Kota Ambon dan mau kembali. 

“Saya tidak mau seperti itu, karena ada muatan politis terlalu banyak politisnya. Nah, oleh sebab itu saya dengan Pak Dandim, Pak Danlanal dan pak Danradar, kami berempat ini ada dalam Gugus Tugas sebagai Wakil Ketua. Kami sarankan suka atau tidak suka, kami harus siapkan tempat karantina tambahan setelah yang ada di Lorulun. Karena kalau adik-adik itu sudah datang, tidak mungkin kita tinggalkan mereka di Ambon selama-lamanya,” ungkap Kapolres.
Untuk itu, dengan menjalani kondisi new normal harus menerima mereka. Oleh sebab itu, tempat karantina di Larat sudah harus disiapkan untuk melayani Fordata dan Molomaru. 
“Kemudian di Kota Saumlaki pun harus ditambah dua atau tiga lokasi karantina lagi, sehingga jika pelabuhan laut dan udara sudah dibuka maka kita akan bertindak sesuai standar operasi kesehatan ,” tegasnya.
TNI dan POLRI, kata Bormasa, tetap berdiri di atas kepentingan Negara. Negara berada di atas segala-galanya. 
“Jadi jika ada kepentingan Negara lalu ada yang hambat pasti berhadapan dengan TNI dan Polri. Intinya kita juga harus membuka akses, jika ada kekurangan obat-obatan dan hal-hal penting kita harus buka akses,” bebernya.
Bormasa mengajak Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu langkah-langkah apa yang diambil pemerintah.
“Kalau teman-teman tidak menyampaikan informasi ini ke bawah secara baik, nanti warga masyarakat bertanya-tanya ada apa di atas, padahal kita semua punya keinginan daerah ini tetap dalam zona hijau,” ujarnya.
Ditambahkan, jika ada tindakan polisi atau tentara yang tidak berkenan, langsung dikonfirmasi dengan pimpinan TNI dan Polri sehingga tidak terjadi bola liar. “Kalau miskomunikasi banyak prediksi bisa meleset,” warningnya.
Dandim 1507 Saumlaki, Letkol Inf Rahmad Soerodin, menegaskan, Gustu Covid KKT otomatis menerapkan aturan yang ketat berdasarkan protokol kesehatan, dan itu sesuai harapan dari warga masyarakat. 
“Jangan ada muatan politis. Kita konsentrasi cukup Covid saja, dan ingat menghadapi pandemi ini, bukan tanggung jawab Bapak Bupati semata. Jangan dibelok-belokkan untuk kepentingan politik. Semua orang boleh melihat secara berbeda, tidak sama tapi tanpa ancaman dari pihak lain pun kita sudah ditekan oleh Covid. Negara jangan ditekan, mari kita jauhkan ego pribadi, ego sektoral, kasihan warga masyarakat kalau ada yang belok-belokan dan melenceng dari upaya kita mencegah dan menangkal Covid-19,” kata Dandim.
Menurutnya, sebagai Wakil Ketua dalam Gugus Tugas, pihaknya senantiasa memberikan saran sehingga saran-saran dan masukan itu, dirapatkan secara bersama dan diputuskan oleh Ketua Gugus Tugas. 
“Kita bekerja sesuai SOP dan tanpa ancaman. Itu berarti semua orang bisa melihat secara berbeda dan itu yang ada dalam pikiran pun bisa berbeda, tetapi sesungguhnya dengan maksud tersebut, harus dilakukan menurut cara yang baik. Gustu berpikir bukan semata di Tanimbar tetapi juga di luar Tanimbar, seluruhnya kita amankan,” tegasnya.
Sementara itu, Danlanal Saumlaki, Letkol Laut P. Hartanto, M.TR Hanla menegaskan, KKT saat ini tentu pada upaya mencegah dan mempertahankan tetap berada dalam zona hijau. Untuk itu, hendaknya dengan konsep yang matang.
“Ini sangat penting, bahwa kita berjalan dalam konsep dan data yang terukur. Ikhtiar kita adalah berpikir ideal dengan konsep dan data sehingga semua siap jika dalam situasi tertentu kita tetap maksimal walaupun menemui titik minimum dari yang kita idealkan,” terangnya.
Untuk itu, Danlanal berharap, upaya yang dilakukan tidak hanya memikirkan KKT semata tetapi juga dengan daerah luar. Misalnya, mobilitas dari luar katakan Ambon juga harus siap, sehingga sedapat mungkin mengikuti peraturan terbaru seperti penerbangan harus dengan hasil PCR.
“Kita ikuti penerbangan Surabaya – Jakarta sekarang diterapkan dengan para penumpang harus kantongi hasil PCR jadi bukan lagi Rapid Test. Kalau boleh saran, di Ambon untuk kepentingan ke kabupaten/kota lain dalam Maluku dilakukan PCR sehingga kita di sini lebih aman. Kalau hal ini sungguh-sungguh diterapkan, maka niat ke KKT pun lebih aman dan yang masuk juga tentu pikir-pikir kalau memang tidak begitu penting,” katanya. 
Selain itu, Danlanal berharap segala sesuatu yang sedang digumuli bersama terkait Covid-19 agar tetap menjaga kesantunan. 
“Saya kira lebih manusiawi lebih aman tetapi pointnya adalah tidak dilarang jika semua pihak beri saran yang ideal karena sebagai aparat TNI, saya bicara berdasarkan pengalaman. Misalkan kita merencanakan sesuatu yang ideal seperti 10 alat kalau kemudian mendapatkan 5 alat, tidak masalah tetapi kita sudah mulai dengan dasar yang tepat,” tegasnya, sembari menambahkan, pada prinsipnya TNI dan POLRI siap mengamankan keputusan pemerintah sekaligus harapan dari rakyat KKT.

BACA JUGA:  Festival Budaya Maluku, Gubernur Ngaku Bangga Bisa Hibur Masyarakat

Senada dengan itu, Danradar Letkol Fauzia mengatakan Satuan Radar dalam tugas dan fungsinya mungkin terlihat tidak banyak terkait dengan warga masyarakat karena fokus pada tugas kewilayahan, pertahanan udara dan beroperasinya selama 24 jam.

“Tetapi tetap sebagai pendukung satuan lainnya yaitu ikut mendukung kinerja POLRI, Pemerintah daerah apabila dibutuhkan. Kita ikuti perkembangan saat ini, berubah dengan sangat cepat. Kejadian di dekat maupun di pusat, terkadang informasi yang diterima selalu berubah dan bisa mempengaruhi keadaan sekitar, termasuk masalah perhubungan. Nah, soal perhubungan, butuh antisipasi matang sehingga apa yang kita harapkan di KKT tetap zona hijau, maka akses laut dan akses udara, wajib diberlakukan protokol secara ketat,” tegasnya.
Dari kesiapan, ungkap Fauzia, kapan dan di mana pun sebagai aparat Negara dalam menghadapi pandemi Covid ini sejujurnya masih terkendala penundaan pembangunan Lanud, namun usaha ini tetap ada sehingga menuju perhubungan udara ke depan tertata secara baik, bisa lebih teratur dan pengamanannya pasti lebih baik. 
“Dengan personil yang ada kami berusaha memback-up apa yang diharapkan rakyat dan Pemda. Jalur udara sifatnya back-up dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai instruksi komando atas atau pemerintah dan siap melaksanakan pengamanan,” tegasnya. 
Fauzia mengaku pihaknya siap mengamankan dalam arti memback-up, mempertegas protokol kesehtan sesuai perintah atasan untuk diupayakan pada daerah masing-masing agar berjalan baik sehingga seluruh jalur masuk ke KKT selalu aman, dan nyaman bagi rakyat. 
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Solidaritas Gerakan Covid-19 KKT, Oce Fenanlampir, SE mengatakan, aman belum tentau damai, tetapi damai sudah tentu aman. Atas dasar filosofi itu maka gerakan solidaritas terbentuk dan makna solidaritas sangat dalam. 
“Kami yang tergabung dalam gerakan ini bukan solider dengan kurang lebih 120 ribu masyarakat yang mendiami Tanimbar atau kami bukan saja solider dengan mahasiswa dan masyarakat KKT yang berada di luar KKT atau kami bukan saja solider dengan Gustu atau solider dengan para medis sebagai garda terdepan, tetapi solidaritas bersama seluruh masyarakat warga Negara ini,” kata Oce Fenanlampir.

Bangsa dan Negara ini, ujar Fenanlampir, sedang berperang dengan wabah dan bukan berperang melawan musuh yang menggunakan pedang parang dan lainnya sehingga bisa ditangkis.

BACA JUGA:  Terima Hasil Penilaian Pelayanan Pubilk dari Ombudsman, Pemprov Maluku Kembali Masuk Zona Kuning Kepatuhan Pelayanan Publik di Tahun 2024
“Oleh karena itu gerakan ini dibentuk dan bersinergi bersama masyarakat termasuk Gustu yang di dalamnya ada TNI dan Polri. Kami berharap gerakan ini tidak bekerja sendiri tetapi setidaknya hari ini seluruh bergerak mencegah, kami ikut berpartisipasi demi kebaikan masyarakat Tanimbar,” ungkapnya.

Dikatakan, pernyataan sikap yang disampaikan Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 ke Bupati, DPRD maupun Kapolres, satu saja, ingin KKT tetap zona hijau sampai pemerintah memutuskan Covid-19 berakhir .

“Kami minta maaf jika dari 10 point dan pernyataan sikap, ada yang mengandung ancaman, tetapi tujuan Gerakan Solidaritas Peduli Covis-19 KKT adalah mempertegas Tanimbar tetap dalam zona hijau,” kata Fenanlampir.
Olehnya, Gerakan Solidaritas Peduli Covid juga merekomendasikan ke Pemda KKT sudah saatnya pengadaan Laboratorium khusus PCR yang dilengkapi PCR Machnie, Test Kit Rral Time PCR, Cartdrige. (L03)