LASKAR – Wabah penyebaran virus corona (Covid-19) bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga perekonomian negara dan dampaknya sangat dirasakan masyarakat di pelosok daerah.
Hal ini dapat terlihat dari banyaknya para pekerja yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH), bahkan tak sedikit yang terpaksa harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Akibatnya, orang-orang kini tidak lagi memiliki pemasukan, terlebih para pekerja yang mengandalkan upah harian.
Dalam mengatasi ini, pemerintah pusat telah memutuskan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah, termasuk semua yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Tanimbar Drs. Adolf Hilkria Lokra mengatakan, khusus untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar, bantuan sosial dari pemerintah sesuai instruksi Presiden Jokowi saat pandemi Covid-19 akan didistribusikan bagi masyarakat miskin di Kepulauan Tanimbar yang ada di 87 desa dan tersebar di 10 kecamatan.
Kepada LASKAR di Saumlaki, Sabtu (23/05/2020), Lokra menjelaskan, sebelum bantuan sosial disalurkan ke masyarakat penerima manfaat, pihaknya melakukan verifikasi Basis Data Terpadu (BDT) sebab terkadang terjadi pengurangan karena pendoubelan atau data ganda.
Namun yang pasti, Lokra berjanji masyarakat miskin yang ada di 87 desa semuanya akan dilayani dengan bantuan sosial.
Dirinya merincikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin diantaranya, bansos sembako. “Kita juga ada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), ada irisan PKH tapi juga ada sembako murni yang diterima 700 KK sampai bulan April yang turunan dari Raskin, Rastra kemudian Bantuan Sosial Tunai (BST) dan sekarang sembako,”jelas Lokra sembari menambahkan, ada bansos tunai Kementrian Sosial, juga ada Bansos Tunai yang diberikan oleh dana sharing 20% provinsi, 80% kabupaten/kota. Dana itu akan diberikan Rp 200 per KK selama 9 bulan terhitung Bulan April hingga Desember 2020 untuk 7.728 KK.
Semua bantuan sosial sambung Lokra terdistribusi berbasis data yang sudah divalidasi.
Ditambahkan, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 17.296 KK miskin yang akan menerima bantuan beras sesuai data yang sudah divalidasi sehingga tidak terjadi pendouble-an sebab bantuan yang sama juga diberikan oleh Dinas PMD.
“Kita ambil berdasarkan DTKS Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sudah ada, kemudian mungkin karena memenuhi kriteria itu kita harus melengkapi dengan non DTKS yang betul-betul mereka belum pernah merasakan ada bantuan. Kita kirim ke sana lewat aplikasi six siege mereka keluarkan ada bansos tunai, ada sembako, ada PKH irisan sembako, ada bantuan provinsi kemudian sekarang ada bantuan ini. Data-data tadi ini musti di sinkronisasi sehingga tidak ada pendoubelan,”tutur Lokra.
Dirinya menambahkan, ada 26 desa, 25 desa satu kelurahan bantuan sudah disalurkan dan untuk 10 kecamatan, Dinas Sosial sudah melakukan distribusi bantuan ke 2 kecamatan yakni Tanimbar Selatan dan Wertamrian. Sementara kecamatan dan desa yang belum akan disalurkan dalam waktu dekat sesuai dengan jadwal.
“Hari Sabtu (23/05/2020) bantuan juga diserahkan ke Kecamatan Kormomolin sisa dari Alusi Alusi krawain sampe di Desa Luma Sebu dan terakhir di Nirunmas Jasirah Timur,”jelas Lokra seraya menambahkan, Bapak Bupati KKT Petrus Fatlolon, sangat peduli dengan perekonomian masyarakat Tanimbar saat pandemic Covid-19, sehingga beliau turun langsung dengan dinas untuk menyerahkan bantuan ke masyarakat dan berinteraksi dengan masyarakat penerima manfaat. (L03)