AMBON, LaskarMaluku.com – Masyarakat tidak perlu ragu mengecam pendidikan di sekolah vokasi, karena sekolah vokasi program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa maupun mahasiswa agar memiliki keahlian terapan dan siap untuk bekerja.
Buktinya, sebanyak 23 lulusanSekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Ambon, yang terletak di Desa Kilang Kecamatan Leitimur Selatan, kini telah bekerja 9 negara.
“Mereka yang sudah bekerja di luar negeri semuanya bekerja di kapal penangkap ikan. Jadi ada yang bekerja sebagai ABK tangkap, dan ada sebagai ABK teknisi mesin,”demikian disampaikan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Ambon, Oktovianus Pentury, S.Pd kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (24/11/2024).
Menurut Pentury, selama dirinya menjabat sebagai kepala sekolah 2 tahun, sebanyak 23 lulusan yang bekerja di luar negeri, namun pada kepemimpinan sebelumnya juga ada tetapi jumlah tidak sebanyak saat ini.
“Jadi total anak-anak lulusan sekolah vokasi yang bekerja di luar negeri 78 orang, 23 dari SMK Negeri 8 Ambon dan sisanya dari SMK 3 Ambon, SUPM, juga SMK di Leihitu, ada juga dari Sorong dan Bau-bau,”jelasnya seraya menambahkan, anak-anak yang bekerja di luar negeri ada di Negara Vietnam, Singapura dan Korea, ada juga di Amerika Latin, Brazil, Paraguay, Peru, Venezuela, Arab Saudi, Afrika dan Prancis.
Pentury menjelaskan, untuk mendistribusikan lulusan SMK bekerja ke luar negeri, pihaknya menggunakan perusahaan PT Abadi Mandiri Internasional yang kantornya Jakarta.
“Jadi kita siapkan anak-anak, nanti pihak perusahaan yang salurkan ke luar negeri. Selain mereka bekerja sebagai ABK Tangkap dan ABK Teknisi Mesin, ada juga yang sudah bekerja di kapal Tanker, itu yang sudah senior dengan penghasilan diatas Rp 20 juta. Nah, ada 2 alumni kami dari Hukurila yang sudah bekerja di Kapal Tanker luar negeri,”beber Pentury.
Gunakan Mimbar Gereja Untuk Sosialisasi
Pentury yang pernah mengajar di SMA Siwalima ini menambahkan, SMK Negeri 8 Ambon sudah berumur 13 tahun, karena lokasinya di Desa Kilang, sehingga tidak mudah untuk menarik siswa bersekolah di SMK Negeri 8.
Lantaran itu, Pentury melakukan berkoordinasi dengan pemerintah negeri dan jemaat di 5 desa yang ada di Kecamatan Leitimur Selatan untuk menggunakan mimbar gereja usai ibadah minggu agar melakukan sosialisasi tentang keberadaan SMK Negeri 8 Ambon dan memotivai masyarakat dengan lulusan-lulusan yang sudah bekerja di luar negeri.
“Kami menyurati ke gereja-gereja dan dalam ibadah minggu kami diberikan kesepatan untuk sosialisasi menyampaikan rencana-rencana pengembangan kelembagaan dan juga ketercapaian-ketercapaian, dan ini juga membantu membuka wawasan orangtua agar mau menyekolahkan anaknya di SMK Negeri 8, tetapi juga orang tua akhirnya setuju memberangkatkan anak-anak mereka ke luar negeri,”jelas Pentury.
Dirinya menambahkan anak-anak yang bekerja di luar negeri, mereka sekarang setiap bulan mengirim uang kepada orangtua mereka. “Saya cek orangtua sangat senang karena anak-anak yang bekerja di luar negeri setiap bulannya sudah mengirimkan uang. Jadi saya mengajak masyarakat untuk tidak ragu menyekolahkan anaknya ke Sekolah Kejuruan karena mereka menguasai keahlian kejuruan dan siap untuk terjun ke dunia usaha maupun dunia industri,”tutup Pentury. (L02)