Share

AMBON, LaskarMaluku.com  – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat maupun jajaran kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar lebih memperketat pemantauan di kawasan Pasar Mardika oleh petugas-petugas lapangan, baik dari Pemkot Ambon, kepolisian dan juga TNI menyusul maraknya aksi copet yang kian meresahkan masyarakat.

“Oleh karena itu, kami dorong kalau bisa perketat pemantauan aktivitas di Pasar Mardika. Polisi harus lakukan operasi yustisi. Pemkot Ambon juga melalui Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) harus memantau dari pos yang ada di sana, agar pencopetan dapat dicegah,”ujar Ketua Komisi I DPRD Ambon, Jafri Taihuttu, di Ruang Komisi I DPRD Kota Ambon, Kamis  (16/2/2023).

Menurut Taihuttu, copet merupakan penyakit sosial yang sulit dideteksi,  sehingga untuk membasmi kejahatan itu relatif dibutuhkan sinergitas yang terintegrasi.

“Artinya, terkait persoalan satu ini, tidak hanya menjadi beban Pemkot Ambon semata. Tetapi bagaimana aparat penegak hukum, pemerintah, dan tokoh agama, harus bersinergi.  Yang mana dari sisi Tokoh Agama, dapat memberikan sosialisasi dan juga edukasi rohani pada setiap pelayanan-pelayanan yang dilakukan,”kata Jafri seraya meminta Satpol PP harus serius jaga di lokasi pasar, juga TNI-Polri untuk mendeteksi keberadaan kelompok-kelompok ini.

Jafri menambahkan, mereka ini pasti punya gerombolan yang mungkin saja sudah mengatur sebelum turun untuk beraksi (lakukan copet).

“Pemantauan dengan Closed Circuit Television (CCTV) juga diperlukan pada setiap sudut di kawasan-kawasan yang dianggap rawan,”pintanya.

Memang tidak sepenuhnya akan maksimal mengingat banyaknya aktivitas pada kawasan itu, dan CCTV yang terpandang juga berjarak jauh, sehingga seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa petugas, baik TNI-Polri dan juga Satpol PP mungkin itu jauh lebih efektif dalam mengatasi persoalan ini.

“Karena untuk melihat yang namanya pedagang kaki lima itu masih belum tertata rapi, maka ini harus tim khusus untuk memantau gerak-gerik warga masyarakat yang menjadi sumber maraknya penyakit sosial di Pasar Mardika tersebut, tentunya kami berharap, persoalan penyakit sosial itu dapat diatasi perlahan-lahan,” pungkasnya. (L06)