AMBON, LaskarMaluku.com – Kecewa dengan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak mengakomodir kader partai dalam memberikan rekomendasi untuk bertarung di Pilgub Maluku 2024, Barnabas Orno secara resmi mengundurkan diri dari PDIP, Sabtu (17/8/2024).

Pengunduran diri ini disampaikan Barnabas Orno secara langsung yang dikutip dari akun tiktok Kawan Barnabas Orno berdurasi 6 menit.

Dalam pernyataan tersebut, Orno mengaku ikut membangun dan membesarkan PDIP di Maluku selama 18 tahun, sampai ke pengurus ranting namun tidak diakomodir dalam pencalonan kepala daerah yang sejak awal lebih memprioritaskan kader partai.

Orno menuturkan, 4 bulan yang lalu seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah se-Indonesia khususnya kader PDI Perjuangan dikumpulkan di Lenteng Agung dalam rangka konsolidasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah periode 2024-2029.

Dan sesuai arahan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri beserta Sekjen Pak Hasto bahwa rekomendasi PDI Perjuangan diprioritaskan kepada para kader.

“Saya adalah salah satu kader tulen dan kader murni selama 18 tahun berturut-turut bersama PDI Perjuangan di Provinsi Maluku membangun dan membesarkan PDI Perjuangan dalam suka maupun duka,”ungkapnya.

“Tetapi kemudian dalam perhelatan untuk mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan, sebagai calon gubernur provinsi Maluku periode 2024 2029, ada pihak-pihak tertentu dalam tanda kutip melaporkan ke atas juga dalam tanda kutip, bahwa selama ini saya tidak membesarkan PDI Perjuangan. 18 tahun bukanlah waktu yang singkat, terhitung mulai tahun 2006-2011 sebagai wakil kepala daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang saat ini berubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu direkomendasikan oleh PDI Perjuangan,”jelasnya seraya menambahkan, kemudian dilanjutkan sebagai bupati pertama Maluku Barat Daya pada periode pertama 2011 – 2016 dan periode kedua 2016- 2021. Tetapi pada periode kedua di tahun kedua 2018 saya Ditugaskan direkomendasikan sebagai calon wakil gubernur provinsi Maluku dan terpilih untuk periode 2019 2024.

Dari sisi etika dan moral politik, sambung Barnabas Orno, saya merasa dizolimi. “Apakah selama lebih dari 18 tahun berturut turut? Saya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah atas nama kader PDI Perjuangan, bukankah turut menaikkan dan meningkatkan memperbesar elektoral PDI Perjuangan di Provinsi Maluku. Saya kira hanya Tuhan dan rakyat yang tahu,”ungkapnya.

“Untuk itu perkenankan saya Drs.Barnabas Nataniel Orno sedang berada di Jakarta pada hari ini, Sabtu 17 Agustus 2024 menyatakan secara resmi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan sebagai anggota maupun kader. Terhadap KTA saya tidak perlu menyerahkan secara fisik. Karena sekalipun pernyataan saya ini secara lisan, tapi saya nyatakan ini resmi dan anggap saja semua ini tidak pernah terjadi,”ungkapnya seraya mengucapkan terima kasih kepada semua tim yang loyalis dan seluruh masyarakat Maluku yang selama ini memberikan dukungan moril dan doa serta restu saya menyampaikan terima kasih.

Dan semoga ada cara Tuhan untuk kita semua membangun Provinsi Maluku yang kita cintai dengan cara lain.

“Terhadap semua fungsionaris dan kader PDI Perjuangan sepejuangan di Provinsi Maluku maafkan saya kalau selama 18 tahun saya punya kesalahan dan kekurangan dan karena saya manusia biasa tidak sempurna hanyalah Tuhan yang sempurna,”tutup Orno dengan puisi “Bunga mawar itu berduri kalau dipetik pasti tertusuk bahkan mengeluarkan darah, tapi yang pasti keindahan bunga mawar itu tidak akan terlupakan”. (L02)