LASKAR – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Leihitu Barat memasang target tetap berprestasi di tengah kondisi riil yang masih terbatas.
Tekad ini disampaikan oleh pelaksana tugas Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Leihitu Barat, Thobita Cornelia Diaz, SPd, Rabu (6/3/2019) di ruang kerjanya.
Menurut Diaz, kegiatan USBN maupun UNBK merupakan program nasional yang diimplementasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
Program dimaksud, jelas Diaz, disambut positif para Kepsek dalam kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dari seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Maluku Tengah.
“Setiap sekolah pasti mempersiapkan diri menghadapi kegiatan USBN dan UNBK. Dalam keterbatasan, kami tetap optimis dan bertekad mencapai target, atau berprestasi,” ujar Diaz.
Karena itu, USBN yang sudah dilakukan sebagai langkah awal menuju pelaksanaan UNBK. “Saat ini teknologi informasi berkembang sangat pesat sehingga sekolah wajib mengikuti perkembangan yang terjadi. Perpustakaan, laboratorium dan kebutuhan lainnya harus diperhatikan bagi kemajuan anak didik,” terangnya.
Alhasil, dengan jumlah anak didik yang berkembang signifikan, maka sekolah menyiasati keterbatasan ruang laboratorium dengan cara membagi dua kelompok.
“Total anak didik untuk mengikuti USBN dan UNBK sebanyak 58 peserta. Nah, kami bagi masing-masing dengan memberi nama tersendiri. Mia sebagai kelompok pertama diisi 20 peserta, sedangkan Lis sebagai kelompok kedua diisi 38 peserta,” urai Diaz.
Mengenai fasilitas pendukung, jelas Diaz, pihak sekolah sangat berterima kasih mendapatkan sumbangan tiga (3) unit komputer dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan satu (1) unit laptop dari pengacara Daniel Nirahua.
Sebelumnya, kata Diaz, pihak sekolah telah memiliki tiga belas (13) unit komputer sumbangan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
“Jadi tiga belas unit komputer ini sudah ada sejak tahun lalu, ditambah sumbangan dari pihak PT BKI dan bapak Daniel Nirahua. Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini. Setidaknya sudah meminimalisir keterbatasan kami,” aku Diaz.
Masih menurutnya, dengan dukungan dimaksud, pihak sekolah senantiasa mendorong agar setiap siswa berusaha mendapatkan hasil terbaik.
“Dari pelaksanaan USBN itu, maka untuk menghadapi UNBK pada bulan April mendatang, sekolah telah menetapkan gladi resik pada tanggal 11-12 Maret 2019,” terangnya.
Lebih lanjut, Diaz mengakui, USBN yang telah berlangsung menggunakan fasilitas komputer yang tersedia.
“Sistimnya adalah sistim offline dengan maksud agar tidak terjadi kebocoran soal. Kami melatih dan mempersiapkan anak didik menghadapi UNBK dengan target prestasi terbaik,” ujarnya.
Ditambahkan, kondisi riil SMAN 1 Leihitu Barat saat ini sudah cukup baik. Artinya, walaupun terdapat keterbatasan tetapi secara umum proses belajar mengajar berjalan secara baik.
Tentunya, kata Diaz, sekolah tetap membutuhkan perhatian dari pemerintah. Sebab, pendidikan memainkan peran sangat penting dan strategis bagi kemajuan sumber daya manusia.
“Masalah keterbelakangan atau diskursus soal kemiskinan yang sering dibicarakan, salah satu solusi adalah peningingkatan kualitas pendidikan demi kemajuan sumber daya manusia,” pungkas Diaz. (L02)