Share

LASKAR – Umat Katolik khususnya di Maluku dan Maluku Utara berduka. Pastor Cornelis Johanes Böhm, MSC, merupakan Pastor Misionaris terakhir asal Belanda yang berkarya di Maluku menghembuskan nafas terakhir, Jumat (20/08/2021) sore.

Kendati sempat dilarikan ke RSUP Leimena Ambon, namun nyawa Pastor Bohm tidak dapat tertolong.

“Kronologis peristiwa, sehabis mandi sore beliau ke STPAK untuk bekerja di ruangannya. Lalu tiba-tiba pusing dan jatuh. Hampir 30 menit baru diketemukan oleh driver di ruangan. Menyikapi itu pastor Tony dan para frater antar ke RSUP Leimena. Akan tetapi setelah berkonsultasi dengan dokter ternyata beliau sudah meninggal dalam perjalanan,”demikian isi pesan whatsapp yang diterima dari Vikjen Keuskupan Amboina Romo Ino Ngutra.

Jenasah Pastor Bohm disemayamkan di Gereja Katedral Ambon dan Sabtu (21/08/2021) akan dilakukan misa requiem yang selanjutkan dimakamkan di pekuburan misionaris Ahuru.

Pastor Böhm lahir tanggal 5 November 1935 di Saantport, Velsen, Belanda. Dia merupakan anak kedua dari dua orang bersaudara. Ayahnya Bernardus Johanis Bӧhm dan ibunya Geertruida Maria Glas. Kakak kandungnya seorang perempuan.

Beliau ditahbiskan menjadi imam Gereja Katolik dalam Tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus (MSC) pada tanggal 4 September 1960 di usia 24 tahun. Atas ajakan Mgr. A. P. C. Sol, Pastor Böhm akhirnya mau bermisi di wilayah Keuskupan Amboina. Beliau tiba di Jakarta pada 4 Desember 1966. Sebulan kemudian, ia tiba di Ambon, Provinsi Maluku.

Sejak saat itu hingga akhir hidupnya, ia mengabdikan diri untuk melayani umat Katolik pada berbagai wilayah di Maluku. Sejak tahun 2016 hingga menghembuskan nafas terakhir, Pastor Bohm menghabiskan waktu sebagai Dosen STPAK St.Yohanes Penginjil Ambon. Ad vitam aeternam Pastor. (L02)