LASKAR – Ketua Dewan Pertimbangan (KDP) Partai Golkar Maluku, Richard Louhenapessy, meminta maaf secara resmi kepada institusi TNI-Polri, atas keteledoran oknum kader Partai Golkar Maluku yang memasang baliho Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnan Jendral (Letjen TNI) Jeffry Apoly Rahawarin berpasangan dengan Ketua DPD Golkar Maluku Ramly Umasugy dan dibagian atas baliho terdapat foto Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan tagline menuju 2024.
Kendati hanya dipasang selama 3 jam di kawasan Jalan Rijali tepatnya di pertigaan Karang Panjang Kota Ambon, dan akhirnya diturunkan, Jumat (14/1/2022) malam, namun selaku Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Maluku, Louhenapessy menegaskan bahwa Letjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin masih aktif sebagai perwira di TNI-Polri sampai saat ini dan itu menjadi kebanggan Maluku.
“Sebagai orang Maluku kita harus bersyukur karena orang Maluku tidak sampai 10 jari yang menjadi perwira tinggi. Oleh karena itu pemasangan baliho itu sangat menciderai pribadi maupun institusi,”sesal Louhenapessy.
Dirinya menegaskan, Partai Golkar tidak mempunyai sikap seperti itu. ”Saya tegaskan lagi, Partai Golkar tidak punya sikap seperti begitu. Ini bukan Golkar. Atas nama senior Golkar dan Ketua Dewan Pertimbangan (KDP) Partai Golkar Maluku, saya minta maaf kepada TNI dan Polri atas insiden ini. Sebab dengan baliho ini mengindikasikan seolah TNI terlibat dalam politik praktis. Padahal khan sebenarnya tidak,”tegas Ris – sapaan akrab Louhenapessy dalam keterangan pers, Sabtu (15/1/2022) di Balai Kota Ambon.
Walikota Ambon dua periode ini mengaku sangat menyesal dengan pemasangan baliho tersebut. Karena menurutnya sangat tidak taktis dan sangat merugikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sementara mempersiapkan diri untuk maju sebagai Calon Presiden Indonesia 2024.
Selain itu, baliho tersebut juga tidak menguntungkan bagi Ketua Partai Golkar Maluku Ramly Umasugy, sebab mekanisme pencalonan Golkar itu melalui mekanisme survey dan siapa yang tertinggi berdasarkan survey, akan diberikan rekomendasi.
Louhenapessy menampik jika ada yang mengatakan bahwa baliho tersebut tidak ada kaitan dengan pencalonan.
‘’Walau ada yang katakan bahwa ini tidak berkaitan dengan pencalonan, itu sangat keliru, sebab politik ini bukan soal bahasa kata, tetapi bahasa raba dan bahasa tubuh. Politik ini, saudara tidak bicara juga, namun dari bahasa tubuh, sudah dapat disimpulkan maksudnya,”paparnya.
Kendati demikian, Louhenapessy yakin jika baliho tersebut bukan diorder oleh Ketua DPD Golkar Maluku Ramly Umasugy, tapi ulah oknum-oknum tertentu yang tidak memahami aura dan semangat Partai Golkar secara komprehensif.
“Ini namanya euphoria politik. Bermain politik itu tidak boleh emosional, namun harus pakai logika,”katanya mengingatkan.
Dirinya menambahkan, banyak kader Golkar Maluku yang potensial dan layak untuk dicalonkan, semisal Azis Samual, Hamzah Sangadji, Ramli Umasugi, Richard Louhenapessy.
“Mereka semua memenuhi persyararan untuk maju, bagaimana sampai kita mau mendorong orang dari luar,”tanya Louhenapessy sembari menambahkan, kita mendorong orang dari luar partai jika melalui survei tidak ada lagi kader yang potensial dan layak.
Apalagi, sambung Louhenapessy, rekomendasi Golkar jelas, mendukung Hamzah Sangadji sebagai calon gubernur. “Loh kenapa tiba-tiba muncul baliho seperti ini. Itu yang saya prihatin. Ini sangat merugikan Golkar, dan pemasangan baliho itu bukan sikap partai,”tegasnya. (L02)