LASKAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Ambon Music Office (AMO) bersiap untuk memperingati dua tahun pengukuhan Kota Ambon sebagai City of Music dari UNESCO, pada 31 Oktober mendatang.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Senin (27/09/2021) di Balai Kota mengatakan, peringatan ulang tahun Ambon City of Music ini akan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dalam peringatan tersebut, semua potensi-potensi musik yang ada di masyarakat akan dilibatkan bersama-sama, termasuk juga yang paling utama yaitu persamaan persepsi di kalangan masyarakat.
Perlunya persamaan persepsi, karena masyarakat banyak yang tidak memahami soal bagaimana Ambon sebagai City of music.
Oleh karena, Walikota menegaskan, ada satu hari di mana akan diadakan dialog tentang musik untuk Ambon City of music ini.
“Jadi bagaimana dari sudut pemerintah melihatnya, bagaimana musisi melihatnya, bagaimana masyarakat melihatnya, bagaimana akademisi melihatnya, itu nanti dalam satu hari penuh, seluruhnya akan bicara, karena Ambon City of Music ini sebetulnya diberikan karena aksentuasinya secara kultur, karena budaya Ambon. Itu yang tidak ada di kota dan daerah-daerah lain. Jangan sampai orang menganggap disebut Kota musik lalu setiap kali harus ada musik, itu hanya aksesoris. Tapi yang paling utama adalah kulturnya,” tegasnya.
Selain itu, menurut Walikota, dalam rangka peringatan dua tahun pengukuhan Ambon City of Music, di sepanjang trotoar Pattimura Park sampai Tribun Lapangan Merdeka, Pemkot akan memberikan penghargaan kepada artis-artis Maluku yang memberikan kontribusi nama besar kepada daerah.
“Penghargaan dalam bentuk piagam, yang akan kita taruh dan buat dalam bentuk monumen kecil di trotoar untuk semua yang mempunyai jasa.Saya sudah seleksi bersama-sama dengan AMO, siapa saja musisi yang kita berikan penghargaan termasuk di dalamnya artis-artis lagu daerah juga,”terangnya. (MCAMBON)