Share

LASKAR – Pencanangan Mollucan Ukulele Day berlangsung di Gedung Sport Hall, Karang Panjang Ambon, Minggu (4/9/2022) sore.

“Musik Ukulele, membuat anak-anak di bentuk untuk jadi saudara. Tuhan pakai Musik Ukulele buat kebaikan untuk Maluku dan ini akan mempengaruhi dua ribu atau tiga ribu anak-anak yang lain untuk memainkan musik Ukulele,”demikian disampaikan Pendiri  Komunitas  Ukelele Kids sekaligus  Koordinator Mollucan Ukulele Leaders, Nico Tulalessy dalam Arahannya

Dikatakan, Musik Ukulele membuat kita melestarikan budaya, paling utama ialah menjaga perdamaian di Maluku ini, sehingga cinta tetap menyebar di Maluku yang kita cintai, melalui musik Ukulele.

Tulalessy menambahkan, yang paling utama bukan hanya sekedar konsep seperti begini tapi sebuah nilai yang mau diberikan adalah dengan mengedukasi semua musisi baik yang tua maupun yang millineal, ketika bergabung bersama-sama bisa bikin banyak hal  untuk Maluku.

Komunitas musik ukulele mencanangkan hari musik ukulele (Moluccan Ukulele Day) bersama pemerintah daerah provinsi Maluku, kota Ambon serta dukungan TNU dan Polri, di gedung Sport Hall Karang Panjang Ambon, Minggu (4/9). ANTARA/Penina F Mayaut.

“Karena selama ini para musisi sendiri-sendiri, tapi ketika digabung seperti Ukulele pada hari ini, maka yang hebat-hebat kumpul dan yang belum jago juga kumpul dan bisa bikin seperti ini. Luar biasa karena dukungan pemerintah begitu baik, dukungan dari masyarakat dan terutama itu dari  mama-mama dan teman teman media yang kasih besar kegiatan ini,” ungkapnya.

Tulalessy berterima kasih karena gaung acara ni cukup besar, sebab ada yang dari luar negeri mendukung dan menyampaikan ucapan selamat. “Musik ukulele menebar cinta untuk Maluku dan dunia, sebab pecinta Ukulele dari Negara Amerika Serikat, Selandia Baru juga Australia memberikan selamat,”ujarnya seraya menambahkan, jika gelaran Mollucan Ukulele Day terus mendapat dukungan dari semua pihak termasuk media, maka musik ukulele Maluku akan lebih terkenal lagi kedepannya.

Tulalessy berharap media terus mendukung pergerakan Ukulele di Maluku. Bahkan dirinya bercita-cita untuk mencari sponsor sehingga menyediakan Ukulele yang bekualitas

“Hari ini ada sekitar 500 anak yang pakai Ukulele dengan kualitas yang jelek, kami akan menggalang dana dari dalam maupun luar negeri sehingga bisa menyediakan Ukulele yang berkualitas.

Pencanangan Mollucan Ukulele Day diikuti sebanyak 1.200 pemain ukulele dari kabupaten/kota di Maluku, sementara data secara keseluruhan pemain Ukulele se-Maluku sebanyak 1.500 pemain dari 35 grup.

“Jadi yang hadir saat ini hanya 1.200 lebih pemain baik dari Kota Ambon, Pulau Seram, Pulau Haruku, Saparua, hingga Maluku Tenggara, dengan rincian Kota Ambon ada 813 pemain ukulele, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah 135 pemain, Pulau Haruku 15 pemain, Kabupaten Seram Bagian Barat 30 pemain, Kabupaten Maluku Tenggara 50 pemain, dan Kota Tual 186 pemain,”rinci Tulalesy

Untuk diketahui  pemain Ukulele dari Titawai tidak hadir, Kota Tual juga tidak hadir, sementara Papua hanya perwakilan saja

Pantauan media ini hadir dalam acara tersebut, Kapolda Maluku, PJ Walikota Ambon, Dan Lantamal Ambon, Aster Kodam XVI Patimura Mewakili Pangdam, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Perwakilan Dari AMO Kota Ambon dan tamu undangan lainya. (L06)