Share

LASKAR – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, SH terus meminta warga kota agar terus menerapkan protokol kesehatan untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus.

Pasalnya, zonasi Kota Ambon yang cenderung naik-turun dalam peta resiko penyebaran Covid-19 di Provinsi Maluku, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berhati-hati dalam penerapan berbagai kebijakan masa pandemi, salah satunya; Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun Ajaran Baru 2021/2022.

“Zonasi kita masih fluktuatif, dari zona oranye atau resiko sedang ke zona kuning atau resiko rendah, begitu juga sebaliknya, sehingga kebijakan PTM harus dikaji secara mendalam dengan data yang ada, tidak bisa berandai-andai,”kata Walikota akhir pekan lalu di Jemaat GPM Benteng Karang, Dusun Amaory, Negeri Passo.

BACA JUGA:  Walikota Ambon dan Dirjen Kebudayaan Tandatangani Nota Kesepakatan

Diakui Walikota, per tanggal 23 Mei 2021 lalu zonasi Kota Ambon telah turun dari Zona Kuning atau resiko rendah dengan skor 2,5 ke zona orange atau resiko sedang dengan skor 2,4.

“Sebelum lebaran lalu kita sempat berada di zona kuning dengan jumlah kasus positif covid yang dirawat 40 orang, namun saat ini meningkat hingga 90 orang,” jelas Walikota seraya meminta warga kota untuk terus taat dan disiplin protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak dan hindari diri dari kegiatan kerumunan yang tiada manfaat.

“Karena dengan disiplin kita dapat membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran covid baik di lingkungan maupun di kota ini secara bersama,”tandasnya.

BACA JUGA:  STKIP Ita Wotu Nusa Wisudakan 96 Sarjana, Gubernur Harap Wisudawan Jadi Pelopor Bagi Masyarakat

Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan Vaksinasi Covid, hingga hari ini terhitung 41.674 warga Ambon yang masuk kelompok prioritas, telah menerima suntikan vaksin.

Jumlah itu termasuk warga yang mengikuti vaksinasi massal yang dipusatkan di Tribun Lapangan Merdeka.

Vaksinasi Massal di Lapangan Merdeka oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon masih dibuka hingga akhir  Mei, karena itu vaksinasi mandiri bagi pelaku usaha dan perusahaan akan dikenakan biaya. (L02)