Share

LASKAR – Perayaan Ekaristi Malam Vigili Natal tahun 2021 merupakaan perayaan terakhir bagi Uskup Administrator Apostolik Mgr.Petrus Canisius Mandagi,MSC dengan umat Katolik di Keuskupan Amboina yang membawahi Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Pasalnya, pada Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa, tanggal 8 Desember 2021 lalu, Paus Fransiskus telah memilih Pastor Inno Ngutra sebagai Uskup Amboina menggantikan Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang saat ini juga telah menjabat Uskup Agung Keuskupan Merauke.

Mgr. Inno Ngutra sendiri akan ditahbiskan sebagai Uskup Diosis Amboina pada tanggal 23 April 2022 mendatang, dan Uskup Mandagi akan fokus menjalankan tugas sebagai Uskup Agung Merauke.

Uskup Mandagi dalam khotbah terkahirnya di malam Vigili Natal juga mengatakan, bangsa Indonesia berjalan dalam kegelapan dan kegelapan ini membuat umat menjadi takut, cemas dan khawatir.

Dikatakan, bagaimana Pandemic Covid-19 ini sungguh menakutkan. Syukur onicrom belum masuk, atau sudah ada tapi belum banyak tetapi di negara-negara lain sekarang luar biasa penyebaran Covid-19.

Uskup mencontohkan di Italy maupun Negara-negara Eropa di Amerika. “Manusia gelisah, manusia khawatir sampai kapan Covid-19 bisa berakhir, kita semua berjalan dalam kegelapan,”kata Uskup Mandagi sembari mengatakan jika malam ini diwartawan bagi kita oke ada kegelapan, dan kita tidak bisa menghindar, tetapi dalam kegelapan itu ada terang dan Juruselamat yaitu Yesus Kristus.

Kristus, sambung Uskup Mandagi membawa pengharapa bagi umat sehingga umat menjadi kuat lagi dalam pengharapan.

“Paus Fransiskus berkata didalam Yesus yang lahir kita akan menemukan cahaya untuk menerangi saat-saat tergelap dalam hidup, dan harapan untuk meringankan kesusahan di dalam Yesus yang lahir. Kita bersukacita, bergembira ditengah-tengah kegelapan yang menaungi kita,”ungkap Uskup Agung Keuskupan Merauke ini.

Ditambahkan, seorang Uskup Agung dari Afrika Selatan mengatakan, Kristus membawa pengharapan lagi kepada umat manusia sehingga umat menjadi kuat dan ada pengharapan. Hal yang sama juga disampaikan Paus Fransiskus bahwa Yesus Lahir kita semua akan menemukan cahaya untuk menerangi saat-saat tergelap dalam hidup dan harapan untuk meringankan kesusahan ada dalam Yesus yang lahir.

“Karena itu kita bersukacita, kita bergembira di tengah-tengah kegelapan yang menaungi kita. Kita tidak putus asa, kita tidak mundur, kita tidak mengatakan Tuhan sudah mati, Tuhan sudah  tidak ada lagi. Malam ini diwartawan kepada kita bahwa Tuhan ada dekat dengan kita, lahir ditengah-tengah kita, bersatu dengan kita. Kelahiran Yesus merupakan tanda kasih Allah yang hebat,”kata Uskup Mandagi sambil mengatakan jika kelahiran Yesus mengajak kita untuk bertobat, mendidik, karena seringkali kegelapan yang kita alami karena kita berbuat dosa, kegelapan itu lahir dari dosa-dosa kita.

Oleh sebab itu, untuk mengalami damai sejahtera maka kembalilah kepada Yesus, hiduplah dalam kehendak Yesus, sehingga meskipun ada kegelapan kita bersukacita dan kita tetap begembira.  

Kerukunan hidup beragama begitu nampak saat Perayaan Ekaristi Malam Vigili Natal di Gereja Katedral Ambon. Buktinya basudara dari umat Muslim juga Kristiani yang tergabung dalam ormas Maluku Satu Rasa maupun Amkay (persekutuan mahasiswa Kei), juga pramuka ikut membantu pihak TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan lalu lintas jalan raya selama perayaan misa berlangsung.

Perayaan Ekaristi malam Vigili Natal di gereja Katedral Ambon tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiarkan secara langsung oleh TVRI stasiun Ambon dan pada kanal youtube Paroki Katedral Ambon. (L02)