Share

AMBON,LaskarMaluku.com – Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FED-UI) melakukan kajian Public Expenditure and Revenue Analysis (PERA) di Provinsi Maluku, di Swiss-Belhotel Senin (14/10/2024)

Perwakilan Skala Ody Semau mengatakan kajian tersebut berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJKP), dilakukan pada delapan provinsi yaitu Provinsi Maluku, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.

Lanjut dikatakan, kajian ini bertujuan untuk mendukung perencanaan anggaran yang lebih baik, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran, serta mendorong reformasi kebijakan yang diperlukan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di tingkat daerah .

“Kajian PERA diharapkan menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan terutama pengambil kebijakan dalam penyusunan perencanaan dan anggaran dalam rangka mendorong pembangunan di daerah,” kata Semau.

Sementara itu, Plh. Sekda Maluku Syuryadi Sabirin mengatakan bahwa
Kegiatan ini diprakarsai oleh
SKALA (Sinergitas dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar)

kerjasama antara Indonesia dan Australia tentu Saya yakin dan percaya semua agenda yang dilaksanakan untuk provinsi Maluku,oleh skala ini bermakna besar buat kemajuan negeri kita di Provinsi Maluku

Lanjut kata dia,Oleh karena itu hari ini kita akan melakukan kajian tentang pendapatan dan belanja anggaran pemerintah provinsi Maluku

“Sehingga diharapkan nantinya ada masukkan-masukan dari semua OPD,yang terkait khususnya TAPD yaitu Bappeda, badan keuangan, badan pendapatan dan ini betul-betul serius melihatnya karena yang didatangan ini adalah yang melakukan analisis itu adalah pihak dari Universitas Indonesia pakar ekonomi,”jelasnya

Kata dia,Tentu dukungan dari OPD juga kita butuh,yaitu misalnya pendidikan belanja Mereka 20%,, dari dari kesehatan 10% Kemudian dari PU karena sarana prasarana layanan dasar kemudian juga dengan opd yang berkaitan dengan empat potensi sumber daya alam Maluku yang berpotensi,yaitu pariwisata kemudian, pertanian perikanan termasuk juga SDM dari aspek tambang

“Mudah-mudahan nantinya dengan kendala kita di Maluku yang anggaran kita sangat minim dengan di lakukan analisis ini ,oleh pihak dari Ekonom Universitas Indonesia akan memberikan dampak dan bisa kita nego hasilnya nanti ke pusat ,baik di Bappenas ke Kemendagri maupun kementerian keuangan mudah-mudahan menghasilkan yang terbaik nantinya,” harapnya.

“Kita ucapkan terima kasih buat skala yang sudah memfasilitasi,” ucapnya

Dirinya berharap kajian PERA dapat menghasilkan suatu kebijakan berbasis riset yang tepat bagi implementasi keuangan daerah yang mengakomodir semua kepentingan serta pertanggungjawaban.

“Kajian yang dihasilkan baik bagi pengelolaan anggaran dan pengeluaran daerah yang lebih baik kedepannya,” tandas Sabirin.(L06)