Share

AMBON, LaskarMaluku.com – Setelah tiga kali gonta ganti pasangan bakal calon wakil Gubernur, akhirnya Hendrik Lewerissa menjatuhkan pilihan politiknya untuk berpasangan dengan Abdullah Vanath sebagai bakal calon gubernur Maluku dan bakal calon wakil gubernur Maluku dalam kontestasi Pilgub Maluku 27 November 2024 mendatang.

Pasca Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) menugaskan HL sapaan akrab Hendrik Lewerissa maju sebagai gubernur Maluku, dirinya menggandeng srikandi PKS Maluku Sadiah Uluputty sebagai bakal calon wakil gubernur.

Hanya saja dalam perjalanan PKS justru memberikan rekomendasi kepada duet 2 M, Murad Ismail dan Michael Wattimena.

HL putar haluan mencari figur yang pas berpasagan dengannya. Pilihan politik jatuh ke mantan Gubernur Maluku 2014-2019, Ir Said Assagaf. Hanya saja, Assagaff terganjal aturan sehingga tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur Maluku.

BACA JUGA:  DPP Gerindra Masih Godok Balon Walikota

Cikar kanan cari laeng. HL kembali memilih Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramly Umasugi untuk mendampinginya. Bahkan, keduanya telah bertemu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dikediaman Menko belum lama ini.

Keinginan kuat dari Ramli Umasugi untuk mendampingi HL sebagai bakal Calon gubernur Maluku, sepertinya belum mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai berlambang pohon beringin ini.

Ketidakpastian dukungan sampai sejauh ini masih sebatas wacana. Apalagi saat ini Airlangga sebagai Ketua Umum DPP GOLKAR telah mengundurkan diri secara resmi, Sabtu (10/8/2024).

Alasan pengunduran Hartarto belum dijelaskan ke publik, hanya saja alasan yang disampaikan bahwa dirinya berkonsentrasi untuk upaya pemulihan ekonomi nasional dan global yang tengah menghantui bangsa ini.

Berikutnya ketidakpastian RU untuk dampingi HL dimungkinkan karena faktor faksi-faksi di kubu Golkar yang kian menonjol pasca RU dinilai gagal meraih kursi penuh pada pileg 14 Februari lalu, dimana perolehan kursi Golkar untuk DPRD Provinsi Maluku hanya empat kursi. Akibatnya Golkar bakal jadi penonton di gedung parlemen untuk pengambilan kebijakan nantinya.

BACA JUGA:  Tunggu Pinangan Bodewin Wattimena, Mus Mualim Ingin Jadikan Ambon Kota Moderen, Mandiri dan Berbudaya

Disamping kegagalan RU saat mencalonkan dirinya sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Provinsi Maluku tidak mencukupi bilangan pembagi.

Faktor-faktor ini yang memungkinkan DPP Golkar urung niatnya memberikan dukungan penuh kepada Ramli Umasugi kendati telah dilakukan komunikasi – komunikasi politik.

Ketua Bidang Kajian Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Johan Lewerissa yang dikonfirmasi media ini mengenai Hendrik Lewerissa berpangsangan dengan Abdullah Vanath di Pilgub Maluku membenarkan hal itu.

“Iya memang benar Hendrik Lewerissa berpasangan dengan Abdullah Vanath. Itu batuuuul,”kata Johan singkat melalui pesan whatsapp.

Sementara itu, Abdullah Vanath beberapa kali dihubungi tetapi nomornya handphonenya dialihkan.

Untuk diketahui, Abdullah Vanath, awalnya dipinang bakal calon gubernur Febry Calvin Tetelepta (FCT) dan telah menyatakan bersedia mendampingi FCT. Apalagi, pinangan itu dilakukan FCT di kediamannya Vanath di Kota Bula, pada tanggal 6 April 2024 lalu. Bahkan keduanya terlihat bersama saat mendaftar di sejumlah Partai Politik belum lama ini.

BACA JUGA:  Reputasi Walikota di Kancah Internasional

Adagium jodoh ditangan Tuhan, juga berlaku dalam dunia politik. Dalam perjalanan Abdullah Vanath mengingkari kesepakatan, mengundurkan diri tidak lagi berpasangan dengan FCT dengan alas an ingin fokus untuk istrinya Rohani Vanath yang sementara mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Belakangan, akhirnya Abdullah Vanath menerima pinangan Bakal Calon Gubernur Hendrik Lewerissa yang nota bene adalah Ketua DPD Partai Gerindra Maluku ini. (L05)