LASKAR – Perhelatan Maluku Baileo Exhibition (MBE) di lantai I Mall Ratu Indah Makassar resmi ditutup Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, Minggu, (06/02/2022).

Acara penutupan ditandai dengan pemukulan Tifa secara bersama oleh Wagub, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimurry, Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, Kadis PM-PTSP Suryadi Sabirin, Penanggung Jawab MBE Hadi Basalama dan Ketua BPD HIPMI Maluku Azis Tunny.

lokasi Pameran di Ratu Indah Mall

Namun, sejak digelar 4 Februari kemarin, selain menjual produk, 66 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Maluku benar-benar memanfaatkan pameran itu untuk mendapat pasar baru.

MBE merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku bersama Dekranasda Maluku dan BPD HIPMI Maluku yang dirangkai dengan kegiatan Forum Bisnis dan Investasi, Sabtu, (05/02/2022), di Ballroom Hotel Four Points By Sheraton.

Produk UMKM Maluku ternyata sangat diminati warga Kota Makassar. Ratusan produk-produk itu laris dibeli ribuan pengunjung. Bahkan sudah terjadi interaksi antara para UKM Maluku dengan Makassar, untuk bekerjasama menjual produk mereka di pasaran nanti.

Jenis produk yang laris itu diantaranya Juz Gandaria, Minyak Kayu Putih, Minyak Lawang, Minyak Jahe Merah, Minyak Atsiri, Krans Bunga Kering, ukiran Batok Kelapa, Mie Sagu, juga kerajinan tangan seperti Gelang, Kalung dan Kaligrafi. Untuk tenun ikat khas Maluku, sejumlah pengunjung bahkan ada yang berniat memesan dengan jumlah yang bervariasi melalui jasa pengiriman ke Makassar dari Maluku.

Larisnya produk-produk ini, diharapkan dapat mendorong produk daerah di pasaran nasional maupun internasional. Dengan begitu, UMKM Maluku bisa dikenal dan dikonsumsi masyarakat Indonesia bahkan mancanegara.

Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, saat menutup gelaran MBE mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemkot Makassar, atas kesedian mereka memberi kesempatan kepada Pemprov Maluku, Dekranasda Maluku dan BPD Maluku menyelenggarakan pameran di wilayah mereka.

Ia menilai, merupakan suatu kehormatan untuk bekerjasama dengan Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemkot Makassar. Ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari dari kerjasama yang dimaksud.

“Kami dan seluruh masyarakat Maluku mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemkot Makassar, yang telah menerima kami dengan tangan terbuka. Dan apabila ada kata-kata yang salah mohon dimaafkan,” singkat Wagub.

Menyangkut kegiatan MBE, pemilik UMKM Minyak Atsiri, La Yapi, asal Wayame Ambon mengaku, mayoritas produknya habis terjual. Sebagian besar pembeli bahkan ada yang memesan ulang dagangannya.

“Jadi, MBE kasi katong pung langganan di Makassar. Produk yang dibeli secara cash su abis. Yang pesan via jasa pengiriman, Alhamdulilah banya. Katong nomor Handphone deng alamat rumah dong (Pembeli). Nanti katong kirim produk ka Makassar kalo katong su di Ambon. Kata dohg, nanti jadi langganan,” katanya berdialog Ambon.

Senada dengan Yapi, pemilik UMKM Mie Sehat Cempaka, Dyah Puspita, juga mengaku momentum MBE sangat penting. Produk yang dipamerkan laris. Terlebih, beberapa pengunjung meminta untuk dikirim dalam jumlah banyak.

“Kami puas dengan pameran ini. Daya beli masyarakat disini besar. Saya dapat pesanan besar. Malam ini kami akan kerjasama untuk pengiriman dalam jumlah besar ke Makassar,” ungkap dia.

UMKM Ma Ola yang menjajakan produk rempah dan souvenir, juga mengaku hal sama. Begitu jugs dengan UMKM Genusa Craft, milik Voni dan Nico binaan BPD HIPMI Maluku. Mereka pun berbagi menyatakan kepuasan setelah produk mereka laris

“Sudah pasti, karya dan produk terangkat dengan agenda MBE ini. Kami harap kegiatan semacam ini digelar kembali di kota-kota besar lainnya di Indonesia,” pungkas mereka.

Sementara itu, Subdia, salah satu pengunjung pameran MBE asal Makassar, menyatakan minatnya terhadap busana yang dipergakan para model di panggung utama MBE. Busana itu merupakan paduan
Tenun Ikat Maluku dengan Sutra Makassar.

“Komplit sekali disini. Mulai dari herbal, pakaian, kuliner, aksesoris dan beberapa produk lainnya,” singkat Subdia. (L06)