Share

LASKAR – Ketua Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Maluku, Agust Ufie SPd MSi menilai penetapan Tanimbar sebagai tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), tingkat provinsi adalah wujud dari toleransi yang nyata di Indonesia. Oleh karena itu kepercayaan itu benar-benar tidak disia-siakan oleh Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon,SH,MH.

“Kami komponen organisasi Katolik di Maluku yang terdiri dari Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), PMKRI sendiri dan Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) memberikan apresiasi kepada Bapak Bupati Petrus Fatlolon karena tidak gampang mempersiapkan pegelaran moment keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19 tingkat provinsi di satu daerah yang mayoritas penduduknya beragama Protestan dan Katolik seperti Kabupaten Kepulauan Tanimbar,”ungkap Agus Ufie kepada pers di Ambon, Kamis (14/01/2020).

Dikatakan, kepanitiaan daerah sudah dibentuk sejak tahun 2020 lalu dan telah bekerja maksimal sehingga momentum keagamaan bernafaskan Islam ini siap dihelat.

Ufie yakin, MTQ tingkat Provinsi Maluku tahun 2021 di KKT dapat berjalan dengan baik, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Apalagi saat ini sudah tersedia vaksin, sehingga kegiatan itu lebih mungkin untuk sukses digelar.

Ufie mengharapkan semua komponen masyarakat di KKT, bahkan di Maluku ikut mendukung agar MTQ di KKT dapat berlangsung dengan baik.

BACA JUGA:  Sekot Pimpin Kafilah Kota Ambon Menuju MTQ ke-XXIX di Saumlaki

”Kami mengharapkan agar semua elemen ikut mendukung dan tidak memberikan pernyataan bahkan mempersoalkan hal-hal yang terjadi di masa lalu, yang tidak relevan dan sudah basi. Mari  dukung pak Bupati untuk hajatan daerah yang sangat luar biasa ini,”saran Ufie.

Ury Metintomwat

MTQ Berikan Kontribusi Untuk Perdamain

Hal yang sama disampaikan Ketua PMKRI Cabang Ambon Ury Metintomwat, Dikatakan, terwujudnya umat beragama yang rukun merupakan harapan seluruh masyarakat Maluku yang plural. 

“Kerukunan dalam keragamanan ini patut terus dijaga. Apalagi, dunia juga menilai Maluku sebagai model terbaik dari konsep masyarakat rukun yang multicultural,”harapnya.

Ury menyebutkan, MTQ di Tanimbar akan memberikan kontribusi yang besar dan berdampak positif bagi perdamaian di Provinsi Maluku, sekaligus menjadi pusat percontohan terhadap provinsi lainnya di Indonesia.

Yang menarik sambung Ury,  Bupati KKT, Petrus Fatlolon bersama Kementrian Agama bahkan menunjuk Ketua Klasis GPM Tanimbar Selatan Ibu Pendeta Leny Bakarbassy sebagai Ketua Umum Panitia MTQ dan Wakil Uskup Kepulauan Tanimbar dan MBD Pastor Simon. P. Matruty, Pr sebagai Ketua Harian Panitia MTQ.

BACA JUGA:  BMW Minta 24 Peserta Festival Sahur Song Batu Merah Tunjukan Kreasi

”Ini hal yang sangat luar biasa. ini adalah miniatur Indonesia sesungguhnya karena pluralitas diwujudkan melalui dukungan kolektif dari semua elemen masyarakat guna menyukseskan kegiatan akbar tersebut,”ungkapnya seraya menambahkan kita tidak bisa menutup mata tentang banyak karya-karya besar sebagai prestasi Bapak Bupati Petrus Fatlolon dalam memimpin Kabupaten Kepulauan Tanimbar selama tiga tahun kepemimpinan.

Menurutnya, yang patut diapresiasi adalah perubahan nama kabupaten dari Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

“Ini langkah yang sangat strategis dari beliau, terobosan lain yang juga sangat penting adalah pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu peningkatan kualitas rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu yang sudah dibangun sebanyak 1.659 unit, serta di bidang kesehatan yaitu pembangunan baru Puskesmas Rawat Inap sebanyak tujuh puskesmas baru, rehab puskesmas sebanyak empat puskesmas, pembangunan rumah dinas dokter dan perawat sebanyak 11 rumah dinas,”rinci Ury.

Apa yang dilakukan Bupati Fatlolon, kata Ury semata-mata bertujuan untuk menjadikan Tanimbar lebih baik lagi. Dan yang lebih penting menjadi faktor-faktor pendukung agar MTQ bisa sukses digelar nanti di bumi Duan Lolat.

Marsel Ratuanik

Minoritas Bukan Penghalang

Sementara itu, Ketua IKSA Maluku, Marsel Ratuanik menambahkan, kendati umat Muslim tergolong sangat minoritas di Kabupaten Kepulauan Tanimbar namun hal itu bukanlah penghalang untuk menyukseskan kegiatan akbar tersebut.

BACA JUGA:  Jelang Hari Raya Nyepi, Ratusan Umat Hindu di Ambon Gelar Pawai Ogoh-ogoh

Dirinya merincikan di Tanimbar komposisi pemeluk umat beragamanya terdiri dari Kristen Protestan 46%, Katolik 45,%, Islam 4%, Kristen Dedominasi dan Hindu, Buddha 5%. 

“Muslim memang minoritas, tapi saya sangat yakin, di bawah kepemimpinan Bupati KKT, pak Fatlolon, MTQ tingkat Provinsi Maluku tahun 2021 pasti sukses,”kata Ratuanik penuh optimis. 

Ia juga memuji sikap Bupati KKT yang tidak pandang buluh dalam melayani masyarakat di KKT. 

”Beliau adalah bapak yang bijaksana. Lihat saja kebijakannya untuk pembayaran gaji PNS dengan cara bank transfer ke rekening PNS masing-masing. Sebelumnya dilakukan secara manual oleh bendahara sehingga Gaji PNS selalu terlambat, apalagi PNS yang bertugas di pulau-pulau terjauh,” pungkasnya.

Selain itu, lanjut Marsel, ada juga program peningkatan kesejahteraan PNS melalui pemberian Tunjangan Kinerja Daerah dan pemberian uang makan harian yang sebelumnya tidak ada.

”Semua ini adalah kepedulian beliau dan dilakukan merata dan tidak pandang buluh karena beliau ingin menjadikan Tanimbar sebagai rumah yang aman dan nyaman bagi semua orang,” kata Marsel Ratuanik. (L03)