LASKAR – Umat Paroki Katedral Ambon, Sabtu (3/11/2022) melakukan ziarah dan tabur bunga, pada arca Santo Fransiskus Xaverius yang berada di Negeri Hative Besar Kecamatan teluk Ambon dan Negeri Soya Kecamatan Sirimau.

Santo Fransiskus Xaverius merupakan pelindung Paroki Katedral, dan setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Pesta Pelindung, dimana pada tanggal 3 Desember 1497 Santo Fransiskus Xaverius mengakhiri tugas kerasulannya dan menghembuskan nafas terakhirnya di Pulau Sancian dekat dengan daratan Cina, setelah melakukan tugas kerasulan di Maluku dan Maluku Utara.

Acara ziarah dan tabur bunga umat Paroki Katedral di Negeri Hative Besar dan Negeri Soya dipimpin Pastor Paroki, dan didampingi RD Paul Kalkoy dan Pastor Vikaris Parokial RD Steven Warawarin.

Dihadapan umat paroki dan masyarakat Hative Besar yang hadir di pelataran arca Santo Fransiskus Xaverius, RD Paul Kalkoy menyampaikan terima kasih karena para leluhur di Negeri Hative Besar telah menerima Fransiskus Xaverius yang pertama kali menginjakan kakinya pada tanggal 14 Febuari 1946 dalam melaksanakan tugas-tugas kerasulan.

“Sebagai pastor paroki saya titip tempat ini. Mari kita jaga sejarah ini sama-sama, dan kita wariskan cerita yang baik ini kepada generasi kita dihari-hari selanjutnya, dan cerita yang baik ini jangan kita akhiri, tetapi kita harap ini akan berkelanjutan,”ungkap Romo Kalkoy seraya berharap kedepan kita akan hidupkan kembali agenda napak tilas dari Hative sampai ke Negeri Soya yang dulu pernah dilakukan sehingga ini juga menjadi ikon rohani Kota Ambon.

Dirinya menambahkan, Santo Fransiskus Xaverius menjadi pelindung misi seluruh dunia dan di tempat ini, di desa ini para leluhur dengan lapang telah menerima Fransiskus Xaverius.

Kehadiran umat Paroki Katedral disini bagian dari ungkapan terima kasih bahwa para leluhur kalian yang penuh cinta itu telah mengijinkan Fransiskus Xaverius hadir disini dan kemudian, mereka juga telah melayani dalam kehidupan disini.

Di daerah sini sudah ada sejarahnya. Saat itu Fransiskus Xaverius datang ke Ambon dalam perjalananya kemudian singgah di Hative Besar, dan dari Hative St Fransiskus Xaverius kemudian menuju ke Hukunalo, Poka Rumah Tiga kemudian melewati Hunuth, Passo, Halong, dan ke wilayah Soya, Ema dan kampong-kampung lain yang ada di wilayah itu.

“Terima kasih karena seorang anak muda yang luar biasa namanya Emanuel dia yang menerima Fransiskus Xaverius dan menjadi pendamping dalam perjalanan. Cerita sejarah menjelaskan saat itu bangsa Portugis banyak disini sehingga orang-orang Hative itu orang-orang cerdas, banyak orang tua yang bisa berbahasa portugis, salah satunya anak kecil yang bernama Emanuel, anak raja negeri ini, dia yang mendampingi Fansiskus dalam perjalanan sebagai penerjemah tetapi juga sekaligus yang membantu Fransiskus memikul barang bawaan yang berisi obat-obatan dalam pelayanan kesehatan. Jadi kita berterima kasih karena Negeri Hative menjadi bagian dari sejarah negeri ini juga kehidupan beriman orang-orang Katolik,”jelas Romo Kalkoy.

Lantaran itu, dirinya berharap semoga semangat iman Fransiskus Xaverius juga menjadi semangat iman dari kita sekalian.

Saniri Negeri Doni Tuhuleru

Pada kesempatan itu, Doni Tuhuleru mewakili saniri negeri menyatakan kebanggannya karena ribuan tahun yang lalu atas perkenaan Tuhan, Fransiskus Xaverius boleh tiba di Negeri Hative.

“Kita bersyukur karena Tuhan punya kuasa lebih besar dari segalanya. Kita percaya melalui Fransiskus Xaverius kita semua ada sampai saat ini dan bergandengan tangan sebagai satu persekutuan yang rukun dihadapan Allah, dan masyarakat Hative menjadi bagian dari kehidupan umat Katolik,”ungkap Doni.

penyerahan sembako kepada basudara Negeri Hative

Usai melakukan doa dan tabur bunga di arca dan pantai Negeri Hative, umat Paroki Katedral membagikan paket sembako bagi masyarakat Hative di sekitar arca dan melanjutkan perjalanan ke Negeri Soya untuk melakukan ritual yang sama.

Kehadiran umat Paroki Katedral di Negeri Soya disambut dengan hujan rintik, seakan alam dan leluhur menyambut kehadiran umat Katolik dalam proses ziarah dan tabur bunga pada arca Fransiskus Xaverius yang terletak tepat didepan gereja tua Negeri Soya.

Pastor Paroki RD Paul Kalkoy saat tabur bunga di arca St Fransiskus Xaverius di Negeri Soya

Dalam pengantarnya Pastor Paroki Katedral Ambon, RD Paul Kalkoy juga menyampaikan terima kasih atas nama umat Katolik karena para leluhu Negeri Soya sudah menerima Fransiskus Xaverius dalam misi menyebarkan injil Tuhan di tanah Maluku dan apa yang dilakukan Fransiskus sebenarnya dia sedang melakukan perintah Tuhan pada setiap orang beriman.

“Fransiskus datang membangun iman sebab dalam firman Tuhan katakan pergilah ke seluruh dunia dan wartakanlah injil,”ungkap Romo Kalkoy.

Raja Soya Rido Rehatta

Duduk Satu Meja Gali Sejarah

Raja Negeri Soya Rido Rehatta pada kesempatan itu meminta untuk para pastor dan saniri Negeri Soya duduk satu meja untuk mengkaji sejarah Fransiskus Xaverius sehingga menjadi catatan sejarah bagi anak cucu kedepan.                                                                                      

“Dari sejarah yang saya baca, orang yang pertama dibabtis di Negeri Soya ini adalah Bapak Lamberth Rehatta, dan anak cucunya ada pada saat ini Bpk Otes Rehatta. Jadi mari kita bersyukur kepada Tuhan karena pada hari ini kita bisa dipertemukan. Saya berharap katong semua sepakat untuk satu saudara, sebab orang Soya susah, orang Katolik juga susah, begitu sebaliknya orang Katolik susah, orang Soya juga susah,”ungkap Raja seraya menambahkan duduk satu meja penting sebab perkembangan teknologi harus diimbangi dengan sejarah dan mari kita membangun persaudaraan yang kental.

Pembagian sembako kepada masyarakat Negeri Soya oleh Vikaris Parokial RD Steven Warawarin

Usai acara tabor bunga di arca Santo Fransiskus Xaverius di negeri Soya, umat Paroki Katedral Ambon juga membagi sembako bagi masyarakat Negeri Soya sebagai ungkapan tali kasih persaudaraan.

Akhir dari Perayaan Pesta Pelindung Paroki Katedral Ambon Santo Fransiskus Xaverius yakni perayaan ekaristi pada sore hari, yang dilanjutkan dengan acara makan patita bersama umat paroki di halaman pastoran di kawasan Batu Meja Ambon, diselingi . (L02)