AMBON, LaskarMaluku.com – Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut telah ditutup, tetapi ada hal yang memang perlu dikritisi dari perjalanan prestasi para atlit kita.
Torehan prestasi dari para atlit Maluku di PON XXI kali ini memang mencoreng nama besar Maluku di kancah dunia nasional maupun internasional. Padahal beberapa cabang olahraga menjadi andalan provinsi Maluku selama ini, sungguh sangat disayangkan. Ini dikarenakan pembinaan atlet dari KONI Maluku asal-asalan
Menjadi pertanyaan siapa yang menahkodai KONI Maluku?
Karena memang pembinaannya tidak diperhatikan oleh KONI sebagai induk organisasi, tanya aja KONI,
Kalau bisa dikatakan Kepengurusan KONI kali ini gagal dalam membina para atlit kita?
Hasil itu menjawab, tanpa harus kita membutuhkan pernyataan dari orang perorang, tapi hasil itu menjawab dan semua orang hari ini berduka terhadap hasil KONI Maluku di Pekan Olahraga Nasional PON XXI di Nangroe Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Banyak berseliweran di dunia media sosial (medsos) semua orang mencibir prestasi yang diraih para atlet kita. “Saya kira ini, catatan buat masyarakat olahraga di Maluku, ” ujar Rofik Akbar Afifudin, kepada sejumlah wartawan setelah menyikapi prestasi para atlit Maluku di perhelatan PON, Sumut dan Aceh,.
Menurut wakil rakyat dari dapil kota Ambon, ini begitu menyangkan hasil yang kurang menggembirakan dari dari raihan para atlet-atlet Maluku, padahal kata dia, beberapa cabang olahraga, seperti; atletik, tinju, dayung, semestinya mendulang logam mulia tapi hasilnya mengejutkan kita masyarakat pencinta olahraga
“kalau kita punya potensi yang luar biasa tapi dikelola oleh orang-orang yang salah, pasti seperti yang kita lihat, dan kedepannya harus menjadi komitmen yang kuat terhadap prestasi olahraga di Maluku,; pendidikannya juga tidak jalan dengan baik dan sebagainya, ” keluh Rofik Akbar.
Untuk itu selaku wakil rakyat dirinya berharap para pengurus KONI Maluku harus memperbaiki kinerjanya mulai dari struktur KONI mestinya yang duduk di pengurus harus mereka yang punya jiwa yang mencintai olahraga lalu punya komitmen serta paham terhadap dunia Olahraga.
Jika paham maka komitmen yang dibangun adalah harus menjaga asa prestasi terhadap cabang olahraga (cabor) andalan kita, semisal Tinju, Atletik, dayung, dan lain-lain yang memiliki kekhasan kita di Maluku, sehingga target pencapaian menjadi tujuan bersama kita ambil bagian dalam PON Sumut dan Aceh, bukan sekedar kesana dan tampil, akibatnya, Masyarakat Maluku Berduka terhadap prestasi yang ditorehkan para atlit kita.
“Terhadap peningkatan olahraga, prestasi olahraga di Maluku tidak jalan dengan baik ke depan harus diperbaiki mulai dari struktur pengurusnya itu harus diperbaiki orang-orang yang punya jiwa yang mencintai olahraga lalu punya komitmen untuk mendengarkan prestasi keolahragaan, “pinta Akbar
Ia juga berharap Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Maluku yang selama ini mengelola para atlit harus benar-benar mengubah pola pembinaan atlet.
“Dengan prestasi atlet yang ditorehkan maka dinas ini juga perlu dievaluasi, apalagi peringkat kita di nasional turun jauh kebawa menandakan kalau pengelolahnya tidak berhasil, jadi harus di evakuasi.
Ingat atlet tinju yang berlaga pada PON ini bukan dibiayai oleh daerah, melainkan upaya mandiri, jadi saya kira kalau dipimpin oleh orang yang tidak bertanggung jawab begini jadinya nasib atlit Maluku.
PON XXI Tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) yang berlangsung dari tanggal 09-20 September tahun 2024 telah selesai dan Provinsi Maluku berada pada peringkat 31 dari 38 provinsi yang mengikuti PON dengan perolehan 2 emas, 3 perak dan 8 perunggu.
Kondisi memang sudah demikian, fakta membuktikan bahwa prestasi atlet Maluku dibawah bimbingan KONI Maluku, dan yang dikomandani oleh Murad Ismail, mati suruh (last one) dia tidak punya kepedulian terhadap dunia oleh raga kita, padahal itu hanya hal Menejemen sebuah organisasi, hal kecil tapi berdampak pada nama besar Maluku. Prestasi yang diraih dan berada pada peringkat 31 tentu menghebohkan dunia nasional dan internasional, lantaran prestasi yang ioerlihatkan papan skor, peringkat paling terbawah, dua emas, tiga perak, dan delapan perunggu.
Kalau sudah begitu, ada pihak – pihak masih membanggakan Komandan KONI Maluku yang konon katanya memiliki banyak harta karung. Tapi prestasi yang diperlihatkan sengat menghebohkan dunia Konawa.(LO5).