AMBON, LaskarMaluku.com – Saiful Idrus Abbas selaku Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Ambon dan Dr. Raja Bonan Dolok Sormin, M.Si selaku Ketua Pardomun Batak, terpilih memimpin Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Ambon periode 2024-2025.
Proses pemilihan berlangsung lantai 3 Biz Hotel Kota Ambon, Selasa (11/6/2024) siang.
FPK sendiri merupakan forum yang terdiri dari 17 perwakilan paguyuban atau etnik dari luar Maluku ditambah dengan perwakilan Forum Latupati Kota Ambon, yang bertujuan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan di Kota Ambon.
Ketua dan Wakil Ketua terpilih mengapresiasi Badan Kesbangpol Kota Ambon yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan “Pembentukan dan penumbuhan karakter keluarga melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya penghayatan dan pengalaman Pancasila dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara”
Menurut Ketua terpilih Syaiful Idrus Abbas, FPK Kota Ambon periode 2024-2025, hidup damai dalam bingkai kebersamaan orang Basudara di Kota Ambon menjadi ujung tombak kepengurusannya kedepan.
Kendati periodisasi hanya setahun, tetapi optimisme dirinya untuk menyatukan Forum Pembaruan Kebangsaan ini menjadi kebersamaan yang menyatukan semua pihak.
“Kita mengharapkan kebersamaan dalam perbedaan sehingga kita bisa membangun Ambon jauh lebih baik. Saya saya harap juga badan pengurus yang baru terpilih memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun Kota Ambon, “kata Syaiful Abbas kepada media ini, usai terpilih menjadi Ketua FPK.
Menyikapi soal kepengurusan ini yang sifatnya sementara, menurut Ketua Kerukunan Sulawesi Selatan ini mempersilahkan untuk periodisasi ini sebaiknya ditanyakan ke Kesbangpol Pemkot Ambon.
Meski begitu pihaknya bertekad untuk FPK ini sedapat mungkin bekerja menyatukan semua perbedaan sehingga Kota Ambon bisa hidup rukun dan damai.
Penegasan itu dikemukakan ketika menyikapi berbagai aksi teror yang belakangan ini dimunculkan pihak – pihak yang sengaja memunculkan instabilitas keamanan ditengah masyarakat Kota Ambon.
Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua terpilih Dr R.D.B Sormin, M. Si.
Menurutnya ditengah menghadapi kondisi tahun politik sekarang ini, FKB sangat strategis untuk bagaimana menjalin silaturahmi diantara semua paguyuban.
“Artinya FPK ini sangat strategis karena dia tidak menjadi organisasi yang bisa dibawah kemana-mana tapi organisasi yang menyejukan, “tandas Dr Sormin yang juga sebagai ketua paguyuban masyarakat Batak di Kota Ambon ini.
Dikatakan, dalam kepengurusan baru nanti, berbagai program harus bersinergi dengan pemerintah.
“Jadi kita bukan bagian yang memisahkan, tetapi bagian yang membantu mempersatukan, membuat sejuk seperti yang diharapkan melalui kolaborasi-kolaborasi yang didapatkan dari pencerahan sebelumnya, untuk bagaimana saling menghormati perbedaan antar umat beragama, “tandas Sormin yang juga dosen pada Fakultas Perikanan Universitas Pattimura Ambon ini.
Program kerja menurut Syaiful Abbas dan Sormin secepatnya dilakukan konsolidasi untuk semua paguyuban guna mendukung situasi aman damai di Kota Ambon sehingga kedepan jangan sampai terjadi gesekan.
“Jadi kedepannya tidak ada gesekan-gesekan kita perlu tingkatkan toleransi kebersamaan, “ujar Dr Sormin.
Untuk diketahui komposisi kepengurusan Forum Pembaharuan Kebangsaan ini masing-masing :
1. Syaiful Idrus Abbas, asal paguyuban Sulawesi Selatan. (Ketua terpilih FKB)
2. Dr R.D.B Sormin, M.Si asal Paguyuban Pordomun Batak. (Wakil ketua FKB)
3. Pendeta Julius Aseng, asal Paguyuban Sulawesi Utara, Sekretaris FKB) dan
4. Hengky Tandiling, asal Paguyuban Tionghoa, Bendahara, FKB).
Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse kepada pers, usai membuka acara mewakili Pj Walikota Ambon mengatakan, kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kota ini dan pembangunannya bagi siapa saja yang mendiami kota ini dari berbagai etnis, suku, agama dan ras.
“Pemkot melalui Kesbangpol melaksankan pemilihan FPK ini sangat bermanfaat, mengingat kota ini adalah ibukota provinsi di mana seluruh penduduk itu kan berbagai etnis, suku, agama, dan ras. Sehingga, melalui ini mereka bisa berkontribusi untuk membantu Pemkot,” tuturnya.
Dengan begitu, lanjutnya, mereka dapat mengajak saudara satu etnis lainnya agar dapat membantu, bekerja sama membangun Kota Ambon kedepan agar menjadi rumah bagi setiap orang yang ada di Kota ini, bukan saja yang berasal dari Maluku khususnya Kota Ambon, namun juga daerah lainnya.
“Saya rasakan kita orang Maluku ini sangat santun, karena kita bersaudara satu dengan yang lain karena Ambon merupakan Ibukota Provinsi jelas pendudukya heterogen (masyarakat yang beragam atau bervariasi). Sehingga, melalui forum-forum seperti inilah kita dapat menyatukan presepsi dalam membangun Kota yang kita cintai,” harapnya.
Sebelum proses pemilihan, peserta diberikan pencerahan tentang ambon city of music dan budaya yang mempersatukan oleh Dosen Fakultas Kehutanan Unpatti yang juga direktur AMO, Ronny Loppies. (L05)