LASKAR  – Pemerintah terus melakukan sosialiasi melibatkan berbagai elemen yang ada terkait program migrasi TV analog ke TV Digital. Program hingga hari ini sejak diluncurkannya program analog switch off (ASO) oleh Kementerian Kominfo memang masih menghadapi berbagai kendala.

Luasnya wilayah Indonesia tentunya menjadi penghambat distribusi informasi sampai pada user atau masyarakat.

Namun pemerintah optimis program ASO atau peralihan siaran analog ke TV Digital ini akan berjalan sesuai rencana.

Migrasi TV Analog ke TV Digital terbagi dalam 3 tahapan yang akan berkahir pada 2 November 2022 mendatang. Program ASO sendiri sudah berjalan sejak awal tahun 2022 lalu, bahkan masa akhir tahap 1 sudah lewat yaitu 31 April 2022 lalu.

Meskipun begitu progres ditengah masyakat masih belum maksimal menerima informasi yang ada. Sebagian besar warga di Kota Ambon mengaku belum migrasi TV ke siaran digital, salah satunya Gabriel Langoday warga Dusun Kayu Putih Desa Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon mengaku kalau siaran tv di rumahnya masih analog dan belum migrasi ke siaran digital.

Begitu juga warga domisili Lateri Kecamatan Baguala Kota Ambon. Anatasija Limba, Dosen Universitas Pattimura Ambon ini mengaku belum migrasi ke tv digital. Pasalnya, selama ini dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah wajib semua tv melakukan migrasi.

“Kami di rumah nonton tv menggunakan wifi, apakah harus migrasi lagi ke tv digital?. Sampai sejauh ini belum ada yang melakukan sosialisasi terkait tv digital maupun set top box dan jika membeli harus beli dimana,”tanya Limba.

Hal yang sama juga disampaikan warga Negeri Halong Elsa Tamaela, menurutnya peralihan siaran tv analog ke digital sama sekali masih kabur, bahkan dirinya tidak mengetahui pasti jika migrasi tv digital wajib dilakukan oleh semua orang.

“Sampai sejauh ini kami belum migrasi dan kami tidak tahu jika harus membeli set top box untuk melakukan migrasi tv analog ke digital,”kata Tamaela.

Sementara Marlen warga Latuhalat Kecamatan Nusaniwe mengaku jika tv di rumahnya menggunakan wifi dan hanya digunakan untuk menonton youtube. Dirinya mengaku tidak tahu menahu dengan siaran digital.

Keuntungan Migrasi ke TV Digital

Migrasi siaran televisi analog ke digital atau disebut Analog Switch Off (ASO) bisa menghemat pita frekuensi hingga 112MHz. Ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran dari televisi analog ke digital juga akan berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia. Masyarakat bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan 5G.

Melalui TV digital, masyarakat akan mendapat manfaat berupa kualitas siaran gambar dengan resolusi tinggi dan suara yang lebih jernih. Tak hanya itu saja, pilihan saluran televisi yang bisa dinikmati juga tersedia lebih banyak. Masyarakat bisa menikmati manfaat tersebut secara gratis, karena proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan pada penyiaran tetap tidak berbayar (free to air/FTA).

Kelebihan TV Digital

Beberapa kelebihan siaran televisi digital, menurut Oktariza dkk (2015), adalah:

  1. Kualitas siaran yang lebih stabil dan tahan terhadap gangguan (interferensi, suara dan/atau gambar rusak, berbayang, dsb).
  2. Memungkinkan siaran dengan resolusi HDTV secara lebih efisien.
  3. Kemampuan penyiaran multichannel dan multiprogram dengan pemakaian kanal frekuensi yang lebih efisien.
  4. Kemampuan transmisi audio, video, serta data sekaligus. (L02)