Share


BOBBY PALAPIA


BERSAING adalah sebuah proses sosial. Tiap individu ataupun antarkelompok kelompok manusia yang ikut serta dalam dalam proses tersebut, saling berebut mencari posisi terbaik. Apapun bidang kehidupan, selalu menjadi pusat perhatian.
Oleh sebab itu, sudah pasti masing-masing akan berusaha mencari perhatian publik. Setidaknya dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa memakai ancaman ataupun kekerasan. Tipe-tipe persaingan mencakup antarpribadi (rivalry) dan persaingan antarkelompok.
Melalui tipe-tipe persaingan tersebut akan menghasilkan beberapa bentuk persaingan seperti, persaingan di bidang ekonomi, bidang kebudayaan, persaingan dalam mencapai kekuasaan, dan peranan tertentu dalam masyarakat dan lain-lain.
Persaingan merupakan mekanisme yang diciptakan oleh Tuhan agar manusia dapat survive atau bertahan dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Persaingan merupakan permainan untuk menjadi yang terbaik, dengan cara mengeluarkan potensi dan kemampuan.
Dalam batas tertentu persaingan juga dilihat sebagai sebuah fungsi. Persaingan juga alat untuk mengadakan seleksi sosial. Dengan begitu maka selama antarpihak dalam pemikiran yang sehat, maka persaingan akan berfungsi menjadi alat untuk menyeleksi.
Kualitas akan diketahui mana yang lebih baik. Melalui persaingan, kualitas dari tiap individu akan terlihat sehingga kemampuan dan kelebihan serta kekurangan bisa terlihat. Disinilah kelebihan maupun kelemahan akan saling terisi.
Persaingan yang sehat adalah sesuatu yang positif. Di dalam persaingan, cara-cara yang sehat adalah sebuah nilai saling menghargai. Politik sekalipun, butuh persaingan. Setiap yang terlibat persaingan harus dilihat menjadi lawan.
Disitulah sering disebut lawan politik, bukan musuh politik. Lawan politik adalah partner dalam sebuah persaingan. Jika lawan politik dilihat sebagai musuh, maka yang ada dalam tindakan yaitu membunuh seperti dalam sebuah peperangan.
Namun, jika dilihat menjadi partner, maka lawan politik juga sebagai lawan tanding yang sehat. Karena itu, ada lawan politik, ada lawan tanding. Dalam perbedaan, tentu terdapat makna yang paling hakiki bahwa segala proses persaingan merupakan proses sosial sekaligus anugerah dan dijinkan oleh Tuhan.
Jika saja kita mau berpikir lebih mendalam, maka persaingan itu sebuah anugerah Tuhan yang tergambar dalam proses menjadi manusia. Karena itu, untuk menjadi janin, satu sel sperma harus bersaing dengan ribuan sel sperma lainnya guna membuahi sel telur. Sel sperma yang menjadi janin itulah yang memenangkan persaingan tersebut. 
Sekali lagi, bersaing itu soal lawan bukan soal musuh. Perbedaan yang hakiki ini tentu butuh kematangan emosional sehingga ujung dari semua persaingan adalah kita mengenal lawan menjadi partner,  lawan tanding dan bukan musuh.
Jika masih belum percaya dengan anugerah ini, silakan memaknai lawan politik adalah lawan tanding. Lebih substansial, kita sungguh menerima ada lawan jenis dan bukan lawan musuh. Ini dimaksudkan bahwa sebuah persaingan adalah pilihan.
Alhasil, dalam persaingan, pada titik tertentu masing-masing pihak menyadari kapan persaingan yang sehat itu dimainkan baik secara individu maupun antarkelompok. Sebab, persaingan juga punya pilihan pelik yaitu kapan harus melakukan kerjasama. Semoga..!! (*)