Share

LASKAR – Proses Pembelajaran Tatap Muka di Kota Ambon bisa dilaksanakan jika 80 persen siswa sudah divaksinasi. Penegasan ini disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, usai apel pagi dan penyerahan penghargaan kepada PT.Pertamina Senin (27/09/2021) di Balai Kota.

Dikatakan, jangan terburu-buru untuk mengambil sebuah kebijakan untuk sekolah tatap muka yang nantinya mengakibatkan korban. “Ini yang harus kita jaga demi kesehatan anak-anak didik. Jangan kita gegabah lalu anak-anak yang jadi korban,”ungkap Walikota.

Lantaran itu, untuk saat ini pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan secara offline. Pasalnya, fakta membuktikan bahwa setelah sejumlah sekolah dibuka di Indonesia, ada 1,300 sekolah yang terkonfirmasi berdasarkan data yang diperoleh Pemerintah Kota Ambon.

Apel Pagi

“Kurang lebih ada 9 ribu guru dan kurang lebih 15 ribu siswa yang terkonfirmasi Covid- 19, itu data yang kita punya. Oleh karena itu, ini menjadi perhatian betul buat kita,”ujar Louhenappessy.

Ditambahkan, terkait hal itu, paling tidak harus uji coba. Selain itu juga sudah dilakukan rapat dengan Dinas Pendidikan untuk membicarakan terkait dengan sekolah tatap muka.

“Syaratnya siswa sudah harus 80 % yang divaksinasi, begitu juga tenaga pengajar. Nah, kalau belum maka kita akan ambil kebijakan lagi,”kata Walikota sembari menambahkan, sarana dan prasarana sekolah juga menjadi perhatian untuk pprotap kesehatan tetap dilaksanakan.

Walikota mencontohkan, tiap-tiap kelas harus menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. Itu yang harus disiapkan, termasuk toilet juga harus dibetulkan. (L04)