MOA, LaskarMaluku.com – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach dan Agustinus Lekwardai Kilikily merupakan sosok pemimpin dambaan masyarakat.

Pasalnya duet patahana yang dikenal dengan tagline Benyamin-Ari sudah banyak berbuat demi kemajuan daerah dan masyarakat MBD.

Kendati kesempatan mengabdi di periode mereka hanya tiga tahun lebih, namun sudah banyak kebijakan yang dilakukan Benyamin-Ari yang berpihak pada kepentingan masyarakat MBD.

Demikian disampaikan salah satu pemuda asal MBD Febby Kaiyla kepada media ini, Selasa, (15/10/2024).

Menurutnya, kinerja Benyamin-Ari sudah terukur dan teruji, sehingga jika ada lawan-lawan politik yang ingin menjatuhkan duet Benyamin-Ari dengan narasi-narasi murahan untuk menjatuhkan duet incumbent sangat tidak mempan.

“Sosok Benyamin-Ari sudah ada di hati masyarakat MBD. Kedua bapak ini walaupun periode memimpin MBD singkat tetapi mereka berdua bekerja memaksimal untuk kepentingan Masyarakat. Dan masyarakat sudah merasakan hasilnya,”urai Febby.

“Jangan karena kepentingan politik lalu menggunakan cara-cara tidak sehat dengan menyebar hoax, fitnah untuk menjatuhkan kredebilitas pasangan Benyamin-Ari. Masyarakat MBD merupakan Masyarakat yang sudah berpikir rasional, sehingga Masyarakat tidak percaya lagi dengan berita-berita hoax,”tegas Febby.

Srikandi asal Wetar yang juga ketua terpilih paguyuban Perhimpunan Pemuda Pelajar Wetar dan Lirang (P3WL) ini juga mengatakan saat ini isu hoax yang dimainkan lawan politik diibaratkan seperti makanan basi.

Bagaimana tidak lanjut Febby, dulu, pada Pilkada tahun 2020, BTN diserang dalami kasus PT Kalwedo dan KMP Marsela termasuk isu murahan kopor hijau berisi uang sogokan.

“Di kasus PT Kalwedo dan KMP Marsela ini, pihak yang  berkoar-koar dan menuduh justeru yang terbukti korupsi. Mereka yang kini mendekam di penjara itulah penyebab bangkrutnya perusahaan daerah dan mengkraknya KMP Marsela. Direktur PT Kalwedo yang menggantikan. Pak BTN masuk penjara demikian dengan nahkodanya. Padahal di era pak BTN. Perusahaan daerah aman-aman. KMP Marsela beroperasi baik. Herannya ketika KMP Marsela tidak beroperasi lagi di massa kepemimpinan mereka, pak BTN yang disalahkan. Mereka salahkan pak BGan tapi akhirnya mereka juga yang masuk bui,” papar Febby.

“Senjata itu akhirnya memakan korban tuannya sendiri,” sambungnya.

Di Pilkada 2024 ini, lanjut Febby, BTN diserang juga dengan beberapa kasus korupsi, salah satunya kasus SPPD.

Ia memaparkan, mantan Sekda MBD yang masuk penjara dilabel sebagai korban. Herannya BTN dituduh yang mengorbankannya.

Padahal kasusnya terjadi ketika pak BTN belum menjabat bupati.

Dalam kasus SPPD fiktif ini, tambahnya lagi, kelompok lawan dalam kontestasi pilkada memanfaatkannya untuk menghasut masyarakat Pulau Moa agar jangan mau jadi korban.

“Mereka bilang jangan pilih Benyamin Noach dan wakilnya Agustinus Kilikily supaya orang Moa tidak jadi korban politik. Ini lucu. Pertanyaannya siapa yang mengorbankan orang Moa,” kata dia

Lalu terkait isu Dana Covid, tambah Febby, isu yang dimainkan lawan politik adalah BTN juga terlibat, padahal pemanfaatan dana itu langsung ditangani oleh dinas terkait.

“Masyarakat MBD sudah capek dengan informasi-informasi hoax yang tidak berbobot dan masyarakat sekarang tidak mau dibodohin lagi,” sebutnya pula seraya mengajak masyarakat MBD untuk memberikan pilihan bagi pasangan Benyamin-Ari untuk melanjutkan pembangunan karena keduanya sudah teruji dan terbukti. (L02)