LASKAR – Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pemerintah menargetkan sudah bisa mendapatkan pengganti Shell di pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela tahun depan.
Targetnya, di 6 bulan pertama tahun 2023, pengganti Shell sudah bisa ditentukan.
“Kalau tahun ini saya belum yakin. Tapi saya harapkan semester satu tahun depan lah,” ungkap Arifin kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022) seperti dikutip dari detik finance.com
Arifin mengungkapkan sampai saat ini pemerintah masih berkeliling menawarkan Blok Masela ke berbagai investor. Hanya saja, sampai saat ini status proses yang berjalan adalah Pertamina sudah melakukan due dilligence dan juga menindaklanjuti minat Petronas untuk masuk ke Masela.
“Kita udah keliling, roadshow, nawar-nawarin. Terakhir, statusnya adalah dari dalam negeri, Pertamina lakukan due dilligence. Kemudian juga ada minat dari Petronas partisipasi masuk,” ujar Arifin.
“Intinya, sejauh ini pemerintah mendukung, apa yang nggak diberikan untuk proyek Masela ini? Dukungan penuh sekali,” lanjutnya.
Menurut Arifin, proyek pengembangan migas di Masela kemungkinan juga akan mengalami perubahan rencana pengembangan (Plant of Development/POD). Salah satunya adalah akan ada opsi baru memasukkan konten injeksi carbon capture di proyek tersebut.
“Nanti kita akan lihat POD isinya apa. Salah satu isi POD adalah konten untuk injeksi CO2, carbon capture. Kan sebelumnya nggak ada, tahun 2019. Karena belum ada cerita soal carbon emission di industri migas baru. Nah sekarang stakeholder Inpex minta itu,” ungkap Arifin.
“Nanti konsekuensinya ke biaya. Nanti akan lihat keekonomiannya bagaimana,” lanjutnya. (*/L03)