AMBON, LaskarMaluku.com – Dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan yang timbul akibat perubahan iklim, maka Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan Griffith University Australia, melalui program penelitian bersama CORE-STEP, mengadakan program pelatihan “Manajemen Risiko Kesehatan terkait Dampak Perubahan Iklim”. 

Pelatihan tersebut diadakan pada tanggal 30 April hingga 1 Mei 2024, berlokasi di Gedung Pasca Sarjana Universitas Pattimura Ambon.

Peserta dari pelatihan ini merupakan para tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Poka Rumah Tiga dan Puskesmas Ampenan, serta staf Dinas Kesehatan Kota Ambon. 

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon,  drg. Wendy Pelupessy, M.Kes dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNPATTI Prof. Dr. Pieter Kakisina, SPd.,M.Si, ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko kesehatan yang dapat timbul akibat perubahan iklim.

“Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling mendesak saat ini,” kata Dr. Rina Suryani Oktari, Leader Indonesia pada project CORE-STEP. 

Melalui pelatihan peningkatan kapasitas ini, Oktari berharap dapat mempersiapkan tenaga kesehatan di puskesmas agar lebih sadar dan tanggap dalam menghadapi tantangan perubahan iklim khususnya untuk tenaga kesehatan di wilayah pilot project kita yaitu Kota Banda Aceh, Kota Mataram dan Kota Ambon. 

“Kami juga sudah mempersiapkan dashboard yang akan mendukung kesiapan Puskesmas dalam menghadapi perubahan iklim, dashboard tersebut akan kami launching pada bulan juni nanti di Kota Mataram”, tambahnya yang juga turut hadir langsung di Universitas Pattimura dan menjadi salah satu narasumber pada pelatihan tersebut.

Kegiatan serupa yang telah sukses dilaksanakan di Banda Aceh pada tanggal 24-25 April 2024 dan Mataram pada tanggal 26-27 April 2-24 ini mendapat antusiasme luar biasa dari peserta yang terlibat, baik peserta dari Banda Aceh dan Mataram, maupun peserta dari Kota Ambon. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy menyambut baik TIM Core Step yang telah menjadi penyelenggara kegiatan pelatihan ini, dalam sambutannya pada sesi pembukaan drg.Wendy menyatakan rasa senang dan bangga karena dinas Kesehatan Kota Ambon telah dipilih untuk terlibat dalam Project Cores Step ini dan berharap dapat terus terjalin kerjasama, 

“Kami selalu siap dan mendukung berbagai kegiatan dari Core Step, dan sebuah kebanggaan bisa terus dilibatkan, ini ada dua puskesmas terpilih yang terlibat dari 20 puskesmas yang ada di Ambon, jadi pesan saya jangan sia siakan kesempatan belajar ini, dan kepada peserta dapat menjadi perwakilan untuk dapat menyampaikan juga ilmu yang didapat di pelatihan Core Step ini, agar harapannya petugas kesehatan Kota Ambon dapat lebih siap menghadapi berbagai dampak perubahan iklim pada kesehatan”ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNPATTI Prof. Dr. Pieter Kakisina, SPd.,M.Si dalam sambutan pembukaan juga mengucapkan terimakasih kepada Pihak Core Step karena telah melibatkan Universitas Pattimura dan telah memilih Kota Ambon untuk menjadi salah satu kota untuk pilot project Core Step. 

Selama dua hari, para peserta dibekali dengan materi-materi terkini mengenai strategi manajemen risiko, studi kasus, serta simulasi yang akan membantu mereka dalam mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh. 

Menghadirkan 4 orang narasumber yang merupakan ahli di bidang kebencanaan, lingkungan dan kesehatan, yaitu Dr. Rina Suryani Oktari, yang membahas materi indikator untuk penilaian kerentanan dan risiko iklim, dr. Hendra Kurniawan, membawa pembahasan mengenai identifikasi dampak perubahan iklim pada bidang kesehatan, dr. Wahyu Sulistya Affarah yang memaparkan terkait bencana dan perubahan iklim, serta dr. Ina Agustina Isturini yang berasal dari Pusat Krisis, Kementerian Kesehatan, yang memperkenalkan tentang Kebijakan Nasional dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan.

Para peserta tampak bersemangat mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2 hari berturut turut ini, 

“pelatihan ini membuka wawasan kami terkait perubahan iklim dan bencana, ilmu yang sangat bagus, terlebih fasilitator dan narasumbernya membawa acara dengan sangat menyenangkan, penuh semangat dan kreatif, kami pun mudah mendapat ilmu dan semakin penasaran terkait dampak perubahan iklim bagi kesehatan”, ungkap salah satu peserta dalam wawancara terpisah.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas individu para tenaga kesehatan tetapi juga memperkuat sistem kesehatan di puskesmas dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap tenaga kesehatan Puskesmas ini juga telah sukses dilaksanakan di Kota Banda Aceh 24-25 April 2024 dan di Kota Mataram pada tanggal 27-28 April 2024. 

Kota Mataram, Kota Banda Aceh dan Kota Ambon merupakan kota piloting dari project CORE-STEP.

CORE STEP (https://www.core-step.corescience.id) merupakan proyek kerjasama riset antara Universitas Syiah Kuala (USK) yang dipimpin oleh Dr. Rina Suryani Oktari dan Griffith University yang dipimpin oleh Dr. Connie Cai Ru Gan.

Proyek riset yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui KONEKSI ini juga melibatkan beberapa mitra lainnya seperti Kementerian Kesehatan, ICLEI, CARI Bencana, Universitas Mataram, Universitas Pattimura dan Yayasan LAPPAN. (*/L02)