AMBON, LaskarMaluku.com – Dinas Kesehatan Kota Ambon  menyebutkan tidak ada peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun ini.

“Dari Januari hingga Mei itu ada 17 kasus DBD, artinya jauh di bawah standar Nasional kondisi ini lebih baik dari sebelumnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Balai Kota Ambon Rabu (31/5/2023)

Tahun 2023 ini untuk kasus DBD di Kota Ambon menurun, terhitung dari bulan Januari hingga Mei hanya ada 17 kasus DBD. Sedangkan untuk tahun 2022 lalu ada 25 kasus DBD.

“Dari Januari hingga Mei itu ada 17 kasus DBD dan jumlah ini sangat menurun dibandingkan dengan tahun kemarin,” ungkapnya.

Untuk rincian kasus DBD tersebut, katanya, di bulan Januari ada 2 kasus, Februari 5 kasus, Maret 3 kasus, April 3 kasus dan Mei 4 kasus.

“Saat ini, Kota Ambon sudah masuk pada musim penghujan, sehingga untuk mencegah bertambahnya kasus DBD itu, pihak kami telah melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), seperti membersihkan botol-botol bekas minuman dengan cara 3M plus (menguras, mengubur, menutup) dan untuk plusnya itu kami berikan lation dan sebagainya kepada masyarakat,” jelas Pelupessy.

Selain itu, untuk daerah endemis untuk potensi timbulnya DBD, dinkes juga telah melakukan abatitasi selektif kepada warga.

Ditambahkan, daerah-daerah yang selama ini menurut kami endemis atau daerah potensi untuk DBD itu sudah kami bagikan abate untuk warga letakan di tempat penampungan air yang tidak tertutup.

Untuk daerah yang berpotensi DBD tersebut, lanjutnya, di Kota Ambon terbagi pada beberapa lokasi yaitu, Kayu Putih, Halong, Lateri, Passo dan Batu Merah.

Sementara itu, untuk kasus kematian akibat DBD ditahun ini belum ada, sehingga pihaknya berharap seluruh masyarakat Kota Ambon bisa menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Sehingga bisa terhindar dari penyakit tersebut.

“Untuk kasus kematian DBD kami berdoa mudah-mudahan tidak ada tahun ini. Karena tahun lalu ada dua kematian dari DBD itu. Kalau dulu itu, masyarakat lalai dengan penyakit tersebut, sehingga ketika dibawah ke rumah sakit itu sudah parah. Tapi sekarang, tidak lagi,”ungkapnya.

Dirinya harap dari masyarakat, ketika ada terjadi kasus DBD, bawalah sejak dini ke rumah sakit, sehingga bisa ditangani dengan cepat. Jangan tunggu sampai sudah parah baru dibawah, karena hal tersebut bisa menyebabkan terlambat pertolongan. (L06)