Share
LASKAR – Ribuan umat Katolik memadati Gereja Katedral St.Fransiscus Xaverius Keuskupan Amboina untuk menghikuti Misa Rabu Abu, Rabu (26/2/2020) sore kemarin. Bersama Umat Katolik di seluruh dunia,  perayaan Rabu Abu menjadi tanda umat Katolik memasuki masa pra Paskah, masa tobat. 
Misa Rabu Abu dipimpin Pastor Paroki Katedral, RD Patris Angwarmas.
Mengawali Misa, RD.Patris Angwarmas mengajak umat secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amal kasih. Menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang. 
Semua orang beriman diajak untuk merefleksikan pengalaman hidup dan mengadakan pembaharuan untuk semakin setia sebagai murid Yesus.
“Kita membutuhkan belas kasih dari Tuhan, supaya setiap orang yang mengalami belas kasih dari Tuhan memperoleh keselamatan dari Allah,”ungkap Angwarmas mengawali Ekaristi.
Dalam perayaan Misa Rabu Abu, Pastor Rekan Paroki Katedral Ambon, RD.Steven Warawarin membacakan Surat Gembala Pra Paskah tahun 2020 Uskup Diosis Keuskupan Amboina untuk seluruh umat yang hadir. 
Surat Gembala dengan tema : “Membangun Kehidupan Ekonomi yang Bermartabat” mempunyai makna menghormati martabat manusia dalam semangat kekeluargaan, seraya terus menjaga keseimbangan hidup seluruh ciptaan. “Kesadaran kaum beriman untuk membangun kehidupan ekonomi yang bermartabat inilah ditumbuhkan melalui pendidikan dan pembinaan iman terus menerus dan memadai,” tulis Uskup Diosis Amboina Mgr P.C.Mandagi dalam seruan gembalanya.
Rabu Abu adalah awal masa pertobatan selama 40 hari menjelang Paskah Hari Kebangkitan Yesus Kristus. 
Pada Misa Kudus Rabu Abu umat diberikan tanda salib di dahi menggunakan abu yang telah diperciki air suci sebagai tanda pertobatan tersebut. Selama masa pra paskah umat wajib menjalani puasa dan pantang. Puasa dalam Katolik adalah makan kenyang hanya satu kali dalam sehari sedangkan pantang adalah dengan menghindari hal yang disenangi misal makan daging, merokok, ngopi atau kebiasaaan main handphone.
Terhitung sejak Rabu Abu, umat Katolik akan melangsungkan masa pertobatan selama 40 hari tanpa menghitung hari Minggu. Masa ini akan genap pada Sabtu sebelum perayaan Minggu Palma.
Angka 40 mengingatkan umat Katolik akan perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun dan puasa Yesus selama 40 hari. (L01)