Umat Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat Melakukan Kegiatan Perarakan Kristus Raja, Sabtu (21/11/2020)

LASKAR – Situasi pandemic Covid-19 membuat umat Katolik Keuskupan Amboina di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, menggelar perayaan Kristus Raja Semesta Alam tahun 2020 di masing-masing paroki secara sederhana dan penuh hikmat.

LaskarMaluku

Pada tahun-tahun sebelumnya, umat Katolik di Wilayah Keuskupan Kepulauan Tanimbar maupun Maluku Barat Daya berkumpul di lokasi wisata rohani Kristus Raja Semesta Alam yang terletak di Findruar Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan untuk mengikuti perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam secara akbar.

LaskarMaluku

Perayaan Kristus Raja Semesta Alam adalah salah satu tradisi gereja Katolik dimana akhir masa dalam liturgi gereja, umat Katolik se-jagat mengakhirinya dengan merayakan perayaan Kristus Raja Semesta alam.

LaskarMaluku

Perayaan iman tersebut dilakukan sebelum memasuki tahun liturgi yang baru dimana diawali dengan masa Adventus atau masa persiapan sebelum perayaan Natal.

LaskarMaluku

Wakil Uskup Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya,  RD.Simon Petrus Matruty kepada LASKAR Sabtu (21/11/2020) membenarkan jika Perayaan Kristus Raja Semesta Alam tahun 2020 yang jatuh pada tanggal 22 November dirayakan di masing-masing paroki.

Hal ini kata Matruty selain karena pandemic Covid-19, Arca Kristus Raja juga mengalai kerusakan.

“Jadi tahun ini sudah diputuskan dalam rapat pastoral bahwa kita tidak lakukan secara bersama-sama karena menginggat lokasi Kristus Raja, dimana Arca Kristus Raja sudah mengalami kerusakan, sehingga kita menghindari hal-hal yang tidak diiginkan, maka tahun ini sudah diputuskan untuk sementara Hari Raya Kristus Raja dilakukan di setiap paroki,”jelas Romo Matruty. 

Arca Kristus Raja yang saat ini dalam kondisi retak

Dianggarkan Dalam APBD Perubahan 

Wakil Uskup Romo Matruty menambahkan, dalam pembicaraan dengan pemerintah daerah, sudah dianggarakan untuk APBD Perubahan tahun ini dipakai untuk pembongkaran arca dan di tahun 2021 mulai pembuatan arca yang baru.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Petrus Fatlolon, sebab ketika beliau melihat foto-foto terkini tentang Arca Kristus Raja yang sudah retak itu, beliau langsung mengambil inisiatif memasukan biaya anggaran perombakan di APBD Perubahan,”puji Wakil Uskup.

Dijelaskan, sebelum dibongkar, arcanya diturunkan terlebih dahulu karena berat sekali, sebab tumpuannya juga sudah retak mengantisipasi arcanya jatuh.

Dijelaskan, Arca Kristus Raja saja yang akan dirombak sementara lokasi wisata yang lain ada arca bunda maria, piete, ada juga salib. 

“Ini tetap terbuka untuk umum, bagi mereka yang pergi berdoa di Salib Kristus juga Bunda Maria diperbolehkan. Aula juga bisa digunakan untuk kegiatan rekoleksi, sebab Arca Kristus Raja saja yang di rombak,”jelas Romo Matruty seraya menambahkan, perombakan ini sudah diakomodir di APBD Perubahan tinggal direalisasikan.

Diakui, Pemerintah Daerah juga akan membuat arca dari tembaga seperti patung Matilda Batlayeri di Bandara dan patung Soekarno di Taman Kota.

Bapak Uskup Mgr P.C.Mandagi MSC saat kunjungannya ke Tanimbar belum lama ini memimpin langsung Desakralisasi Arca Kristus Raja 

Romo Matruty menambahkan, soal perombakan Arca Kristus Raja juga sudah dilaporkan kepada Bapak Uskup Mgr P.C.Mandagi MSC dalam kunjungannya ke Tanimbar belum lama ini. 

“Saya sudah melaporkan ke Bapak Uskup dan beliau sendiri yang memimpin langsung Desakralisasi Arca Kristus Raja itu. Desakralisasi adalah tatacara dalam liturgi yang mau menarik kembali kesakralan (kesucian) Arca Kristus Raja itu menjadi benda biasa yang tidak sakral lagi,  agar bisa dipugar atau dibongkar,”tutup Wakil Uskup RD Simon Petrus Matruty. 

Pantauan di lapangan, umat Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat melakukan kegiatan perarakan Kristus Raja penuh hikmat. (L03)