LASKAR – Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kota Ambon kembali melaksanakan pelatihan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang kali ini menyasar pegawai kelurahan dan Puskesmas se- Kota Ambon.
Kegiatan pelatihan SKP yang didasarkan pada SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang penyusunan SKP dan Penilaian Kinerja PNS ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, 20 – 21 April 2022 bertempat di Hotel Manise, dengan menghadirkan narasumber Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar, Agus Setiadi.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dalam sambutannya ketika membuka kegiatan, Rabu (20/4/2022) menjelaskan bahwa saat ini teknologi dan digitalisasi menjadi kata kunci dari seluruh pergerakan berbangsa dan bernegara.
“Jika kita tidak menguasai teknologi tidak apa-apa, tetapi teknologi akan terus berkembang dan yang tidak mampu beradaptasi otomatis akan tergusur,” ungkapnya
Dikatakan dengan berkembangnya Teknologi Informasi (TI) maka akan mempengaruhi sistem kepegawaian baik rekrutmen maupun kenaikan pangkat, sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan.
“Kuncinya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak ada pilihan lain. Pengembangan sumber daya manusia harus menjadi prioritas dan itu yang saya lakukan selama dua periode memimpin Kota Ambon agar dapat bersaing dengan kota lain,” jelas Wali Kota.
Diakui Wali Kota, dirinya memiliki obsesi agar semua ASN Kota Ambon dapat menguasai teknologi sebagai investasi sumber daya manusia. Olehnya itu, Pelatihan SKP menurutnya sangat penting sebagai ukuran evaluasi ASN.
“Kepada peserta saya minta jangan sekedar ikut kegiatan karena diperintah oleh pimpinan, tetapi harus mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapat mengimplementasikan pada unit kerja masing-masing,” tandasnya.
Untuk diketahui, pelatihan SKP bagi pegawai kelurahan dan Puskesmas bertujuan memberikan pelajaran dan mekanisme dan tata urutan proses pengisian SKP secara berjenjang.
Selain dihadiri Wali Kota dan KakanReg IV BKN Makassar, kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Syarif Hadler, dan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse.
Sebelumnya pada bulan Maret 2022 lalu, kegiatan pelatihan yang sama telah dilaksanakan bagi pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon
Untuk diketahui, pelatihan SKP bagi pegawai kelurahan dan Puskesmas bertujuan memberikan pelajaran dan mekanisme dan tata urutan proses pengisian SKP secara berjenjang.
Selain dihadiri Wali Kota dan KakanReg IV BKN Makassar, kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Syarif Hadler, dan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse.
Sebelumnya pada Bulan Maret 2022 lalu, kegiatan pelatihan yang sama telah dilaksanakan bagi pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon
Lanjut Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy sembari mengakui, selama 2 (dua) periode memimpin Kota Ambon, problem utama yang dihadapi di bidang kepegawaian adalah rekrutmen ASN sesuai dengan kompetensi.
“Masalah yang kita hadapi ada ASN yang Pangkat/Golongan Ruang sudah Sudah IV/a atau IV/b tetapi kompetensi masih setara ASN Golongan II/c. Sebaliknya ada ASN yang golongan II/c namun sudah memiliki kapasitas setara pimpinan OPD, sayangnya karena belum memenuhi jenjang kepangkatan sehingga tidak bisa dipromosikan,” kata Wali Kota di sela – sela Pelatihan SKP bagi Pegawai Kelurahan dan Puskesmas.
Dikatakan, kompetensi dalam jabatan sangat penting, mengingat saat ini pemerintah dihadapkan dengan kebutuhan untuk peningkatan pelayanan publik bagi masyarakat.
“Menyadari hal itu pimpinan OPD dituntut untuk dapat berpikir inovatif,” tambahnya.
Menurut Wali Kota dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan digitalisasi dalam pemerintahan serta pelayanan publik, maka kedepan rekrutmen ASN akan terus dikurangi atau dibatasi. Sebab banyak jenis pekerjaan yang dulunya dikerjakan manual saat ini sudah tergantikan oleh mesin.
“Jangan berharap kedepan rekrut ASN lebih banyak, justru akan semakin berkurang, banyak pekerjaan yang sudah di takeover oleh mesin dan teknologi,” terangnya.
Untuk itu Wali Kota meminta ASN Kota Ambon saat ini dapat beradaptasi dengan mengikuti pelatihan-pelatihan guna peningkatan kapasitas.
Wali Kota membeberkan, selama selama 10 tahun menjadi Wali Kota telah berupaya semaksimal mungkin merekrut 1.387 PNS sedangkan untuk pegawai kontrak 1103 orang.
“Untuk pegawai kontrak masih banyak yang belum terselesaikan karena aturan – aturan normatif” jelasnya.
Dirinya pun meminta ASN Perintah Kota (Pemkot) Ambon baik PNS maupun tenaga kontrak, dapat Menunjukan kinerja dan prestasi sehingga berdampak besar bagi kemajuan Kota Ambon. (L06)