LASKAR – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mendapat tepuk tangan dan sorak sorai saat menyampaikan sambutan penutupan pada acara Grand Closing Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) XX, di Baileo Oikumene Ambon, Sabtu (30/10/2021).

Mengawali sambutannya, Walikota mengungkapkan kesannya ketika memasuki ruangan dimana Grand Closing FSLDKN XX dilaksanakan.

Dirinya merasakan aura yang berbeda, dimana suasana terasa sejuk dan memberikan rasa optimisme baginya selaku Walikota bahwa Ambon memang pantas untuk menjadi kota dengan menjunjung tinggi semangat persaudaraan dan kebersamaan.

Pernyataan ini mendapat tepuk tangan dan teriakan pujian dari para undangan.

“Atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada para delegasi Lembaga Dakwah Kampus yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia, yang melalui kegiatan ini, sudah datang ke Kota Ambon manise,” ujarnya.

Dikatakannya, dua hari lalu ketika memberi sambutan dalam acara penutupan Simposium Nasional Akuntansi Vokasi atau (SNAV) ke-4 Poltek se-Indonesia, Walikota mengatakan bahwa di luar sana masih ada orang yang memiliki prasangka buruk tentang Ambon.

Bahkan tidak sedikit yang punya kesan bahwa Ambon masih merupakan daerah yang rawan dari sisi keamanan untuk dikunjungi.

“Hal ini sengaja saya ulangi lagi malam ini kepada delegasi Dakwah Kampus, sebagai calon-calon pemimpin Indonesia di masa depan, yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia. Mengapa ini penting? Karena bagi saya secara pribadi, Lembaga Dakwah Kampus punya peran besar untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat di luar sana, lebih khususnya di kampus masing-masing, bahwa Ambon sangat terbuka, orangnya ramah-ramah, karena Ambon sejatinya adalah rumah orang basudara, rumah untuk semua orang, “tandasnya.

Menurutnya, Ambon rumah untuk semua, tidak hanya bicara soal Ambon sebagai kota yang terbuka bagi semua suku, agama, ras, golongan yang tinggal serta beraktivitas dengan nyaman, tetapi rumah bagi tumbuh suburnya cinta, persaudaraan, perdamaian, keadilan sosial, kemajuan dan peradaban masa depan.

Bukan itu saja, Ambon juga menjadi tempat untuk menyemai mimpi, bahkan tempat untuk mewujudkan mimpi tentang hidup yang berkualitas, harmonis, berdayaguna, partisipatif, dan sejahtera bagi semua orang yang datang dan tinggal di Ambon.

“Bagi saya pribadi semua orang yang berkunjung ke Ambon setelah kembali ke daerah asal masing-masing, mereka secara tidak langsung akan menjadi duta yang menceritakan tentang Ambon, terutama tentang apa yang dialaminya di Ambon, dan bagaimana mereka diperlakukan di kota ini,”ungkapnya.

Oleh karena itu dalam berbagai kesempatan, Walikota mengaku selalu menegaskan kepada seluruh masyarakat Kota Ambon bahwa, bagi pemerintah kota Ambon cara mempromosikan Ambon yang efektif adalah dengan menyambut dan memperlakukan orang-orang yang berkunjung ke Ambon dengan baik.

Ditegaskannya, Pemerintah Kota Ambon juga patut memberikan apresiasi kepada Lembaga Dakwah Kampus Al Ikhwan Universitas Pattimura, yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FLDKN) XX.

Bagi Pemerintah Kota Ambon, pelaksanaan kegiatan ini tidak saja memperkuat tali silaturahmi antar lembaga dakwah kampus, tetapi juga bagian yang tidak terpisahkan untuk mempromosikan Ambon sebagai City of music, City of Peace dan City of Fish.

“Sebagai City of music, maka kemarin malam Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, membuka Festival Musik Rakyat yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 2 tahun penganugerahan Ambon City of music dari UNESCO,”ungkapnya.

Walikota menegaskan, bahwa Lembaga Dakwah Kampus mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka pembinaan, untuk melahirkan generasi yang mampu menggalang harmoni antara ketaatan dan kecerdasan, laku spiritual dan tindak intelektual, kemakmuran materi dan kekayaan rohani serta aspek surgawi dengan aspek duniawi.

“Bangsa ini perlu orang-orang intelek tapi juga soleh. Bangsa ini kedepan perlu orang-orang yang mencintai masa depan yang damai. Bangsa ini kedepan perlu orang-orang yang berpikir dan bertindak dewasa, matang dan moderat. Dan bangsa ini kedepan membutuhkan orang-orang yang cinta kebersamaan di tengah-tengah keberagaman,”tegasnya.

Walikota mengungkapkan, Lembaga Dakwah Kampus, juga para mahasiswa bisa diajarkan untuk memiliki visi, gigih, disiplin, memiliki sikap kritis dan analitis, memiliki pengetahuan kepemimpinan dan bisa menjadi contoh, peka terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, serta memiliki kepercayaan yang kuat di hadapan orang-orang yang ada disekitarnya.

Hal-hal inilah yang akan memudahkan seorang mahasiswa dapat berperan sebagai agent of change.

“Saya sungguh percaya bahwa hasil silaturahmi ini dapat meluaskan pikiran, memperkaya sudut pandang, sehingga saya yakin bahwa persoalan yang dihadapi mahasiswa di kampus-kampus menjadi penegasan bahwa urgensi dakwah kampus semakin urgen dan dibutuhkan,” tutupnya

Hadir dalam penutupan FSLDKN XX, Wakil Rektor I Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd, pimpinan OPD Pemkot Ambon, alumni LDK, dan Ketua DPP LDK. (L02/MCAMBON)