AMBON, LaskarMaluku.com – Pemikiran kritis dari berbagai pemerhati masalah pendidikan di daerah agar, akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menempati Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, ditinggapi positif oleh para guru besar di lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Unpatti Ambon.
Dekan FKIP, Prof Dr Izak Hendrik Wenno, M.Pd mendukung keinginan para pemerhati pendidikan teresbut.
Dia menegaskan, Fakultas yang dipimpinnya saat ini, banyak memiliki sumber daya manusia dan punya kapasitas untuk menduduki jabatan di Dinas Pendidikan.
“FKIP memiliki program unggulan dan memahami konsep-konsep pendidikan untuk bagaimana mencerdaskan dan atau menyelenggrakan pendidikan di sebelas kabupaten kota di provinsi Maluku, “ujar Prof Hendrik Wenno, M.Pd kepada LaskarMaluku.com, Jumat (7/2/2025) di student center,
disela-sela acara jamuan makan bersama sebagai bentuk syukuran, setelah dirinya dilantik menjadi Dekan FKIP periode 2025-2029, oleh Rektor Unpatti, prof Dr Ferdi Leiwakabessy, M.Pd.
Menurut Wenno, keinginan dari para pemerhati masalah pendidikan di Maluku wajar, karena Fakultas KIP memiliki program unggulan yang bersentuhan langsung dengan program kampus mengajar yang sudah berjalan di hampir semua kabupaten/kota.
Pendapat serupa juga diamini oleh guru bersar Fakultas KIP, Prof Dr J Anaktototy, M.Pd.
Menurutnya keinginan tersebut patut diapresiasi.
“Keinginan itu bagus, kalau sikap itu memang benar maka pemerintah daerah kali ini mesti menempatkan kan orang pada OPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku harus ambil dari orang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Unpatti Ambon. Karena Kita di Fakultas KIP memahami konsep pendidikan, bukan teman-teman lain tidak memahami tidak’ kita mesti belajar lagi, tetapi kalau jabatan ini ditempati oleh orang FKIP otomatis eksen lapangan dia nyambung dengan program dari FKIP, karena sama-sama membangun pendidikan itu kuncinya ada disitu, “tandas, Prof J.Anaktototy yang juga Ketua Senat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura Ambon ini.
Beberapa program unggulan dari Fakultas Keguruan saat ini berupa Kampus mengajar, lanjutnya, mesti linear dengan Dinas Pendidikan.
“Jika memang berkeinginan untuk itu, ambil orang dari FKIP karena di Fakultas kami ada banyak dosen-dosen muda yang berkelas dan bisa untuk ditempatkan pada OPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dan orang-orang kami di Fakultas ini siap dipakai dan siap eksen dan mengakselerasi apa yang menjadi tujuan kita yaitu mencerdaskan dan proses pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Maluku.
Sebab kompetensi kami adalah pendidikan, sehingga hal ini tidak bisa dicapai oleh yang lain. “Bukan kami meremehkan, tapi kami memiliki konsep pendidikan, “tandasnya.
Menyikapi pertanyaan media ini apabila keinginan dari pemerintah saat ini, untuk Fakultas KIP melakukan assesmen dalam bentuk rekomendasi? Guru besar ini mengapresiasinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari nopetisme
Dia menegaskan, sepanjang hal itu diperlukan maka langkah tersebut jauh lebih baik dan objektif.
“Itu langkah yang objektif ini bisa menghindari faktor kedekatan teman, kerabat, keluarga dan lain-lain, ini jalan yang terbaik, asesmen lebih baik sebab itu jalan yang terbaik sehingga melahirkan orang yang siap untuk ditempatkan di sana, “ujar Prof Dr J Anaktototy, M.Pd.
Hal ini dimaksudkan supaya bisa linear dengan apa yang menjadi program unggulan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Unpatti saat ini dalam pola penerapannya di lapangan.
Sejauh ini Fakultas KIP Unpatti telah melaksanakan berbagai tindakan nyata disebelas kabupaten kota di Provinsi Maluku. Program dimaksud dalam bentuk kerja nyata ini adalah “FKIP mengajar, ada FKIP mengabdi, ada dosen yang mengabdi, ada mahasiswa yang mengabdi disamping mereka turun mengajar membantu sekolah yang kekurangan tenaga pengajar, “kata Anaktototy. Seraya menegaskan kalau program ini disemua kabupaten kota di Provinsi Maluku telah dilaksanakan.
“Saat ini kita tenga melakukan pendekatan dengan pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), tetapi di MBD, Malra, Kota Tual, Aru, Buru, Namrole dan Kabupaten Seram Bagian Timur SBT juga sudah jalan program ini, ” rinci Prof Dr J Anaktototy, M.Pd yang juga Ketua Senat Fakultas KIP Unpatti ini.
FKIP mengajar ini adalah salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM itu satu jadi hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah ini, “jadi kalau dinas pendidikan dan kebudayaan jalan sendiri tidak mungkin tetapi diperlukan sinergitas baik FKIP maupun dengan pihak lainnya.
Intinya baik Dekan Fakultas, Rektor kita duduk diskusi bersama soal kemajuan dunia pendidikan di sebelas kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
“Prinsipnya kita siap membackup pemerintahan saat ini apabila diperlukan, “jelas Prof Dr Jacobus Anaktototy, M.Pd. (LO5)