Share

AMBON, LaskarMaluku.com -Komisi I DPRD Kota Ambon dalam waktu dekat akan mengundang Pemerintah Kota Ambon
untuk membahas persoalan penetapan Raja Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

“ jadi Selasa (27/2), komisi I DPRD Kota Ambon akan mengundang pemkot melalui pihak- pihak terkait guna membahas persoalan penetapan Raja Soya.,”kata Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu, kepada Wartawan di Baileo Rakyat, Belakang Soya, Jumat (23/2) Sore

Yang akan kami undangan, dalam hal ini Asisten I, Kepala Tata Pemerintahan, Kepala Bagiab Hukum, Camat Sirimau, Pejabat Negeri Soya, dan Tim Pendampingan Percepatan untuk rapat berkaitan dengan proses tahapan pencalonan Raja definitif Negeri Soya

Diketahui, pasca berakhirnya masa jabatan Raja Negeri Soya pada November 2203 lalu, proses penetapan Raja Soya yang baru mulai dilakukan. Namun dalam perjalanan, terjadi polemik. Proses yang berjalan pada mata rumah parentah terkait pengusulan dan menetapkan Raja Negeri Soya, dianggap tidak sesuai.

BACA JUGA:  Sah, SK Mendagri Untuk 4 Penjabat Kepala Daerah di Maluku

Karena itu, salah satu warga Soya yang mengklaim dirinya sebagai bagian dari mata rumah bernama Reno Rehatta mengadukan itu ke DPRD Kota Ambon.

“Jadi kita akan undang Pemerintah Kota Ambon, itu Asisten I, Kepala Tata Pemerintahan, Kepala Bagiab Hukum, Camat Sirimau, Pejabat Negeri Soya, dan Tim Pendampingan Percepatan untuk rapat berkaitan dengan proses tahapan pencalonan Raja definitif Negeri Soya,”ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu, kepada pers, di Baileo Rakyat, Belakang Soya, Jumat (23/2) kemarin.

Ditegaskan, dalam rapat itu akan dirumuskan kebijakan bersama agar persoalan Raja Soya segera selesai.
Pihaknya bahkan berharap Maret mendatang Soya sudah memiliki Raja definitif.

BACA JUGA:  Pasien Covid Yang Sembuh Terbanyak di Kota Ambon dan Buru

“Rapat sebelumnya batal dan kami minta agar mata rumah dapat berproses untuk mengusulkan siapa yang dicalonkan sebagai Raja. Kalau itu sudah selesai kemudian diverifikasi tingkat Saniri Negeri selanjutnya ke Kecamatan dan Walikota. Dan saya kira tidak butuh waktu lama lagi Soya sudah bisa punya Raja definitif,”harapnya.

Menurutnya, sebagai roll mode, Soya harus menjaga kultur keambonannya melalui proses adat seperti ini.
Ditanya soal posisi Reno Rehatta, Taihuttu menjelaskan, bahwa yang bersangkutan mengklaim bahwa rapat mata rumah saat
itu tidak representatif lantaran salah satunya tidak melibatkan yang bersangkutan.

“Kita akan lihat soal itu. Artinya kalau memang harusnya dia diikutsertakan, ya mestinya dilibatkan saja. Nanti kita lihat bersama.

BACA JUGA:  Verifikasi dan Distribusi Bantuan, Andalkan Aparat TNI-POLRI

Kita berharap jangan hanya gara-gara perbedaan pa reno dengan mata rumah parenta lain termasuk dari beberapa anggota sendiri sehingga membuat proses pemilihan raja ini terkatung-katung,”ujarnya. (L06)