Share

LASKAR – PT. Batutua Tembaga Raya, Desa Lurang Pulau Wetar Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mendapat penghargaan dari Gubernur Maluku Murad Ismail saat perayaan HUT Provinsi Maluku ke-77, Jumat (19/8/2022) yang di pusatkan di Lapangan Merdeka Ambon.

Gubernur menyerahkan penghargaan Zero Accident (Kecelakaan Nihil) kepada PT. Batutua Tembaga Raya, yang diterima langsung Presiden Direktur BKP-BTR Bapak Ryan Whyte, sedangkan penghargaan perusahaan pengguna tenaga kerja lokal diberikan kepada PT. Cahaya Bintang Manise, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Penghargaan Zero Accident diberikan kepada PT Batutua Tembaga Raya karena telah berhasil dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan kerja pada waktu tertentu.

Selain penghargaan, Gubernur MI juga menyerahkan sejumlah bantuan dan tali kasih kepad para pensiunan.

Bantuan diberikan untuk sarana rumah ibadah masing-masing Rp.100 juta kepada Pembangunan Masjid Al’Muhajirin Desa Nania, Kecamatan Baguala Kota Ambon, Pembangunan Gedung Gereja Nasirat Jemaat GPM Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon dan Pembangunan Gedung Gereja Katolik Stasi Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

BACA JUGA:  Fellowship ASO 2022 Kemenkominfo RI Libatkan SMSI Seluruh Indonesia

Bantuan biaya pendidikan diberikan untuk program S1, S2 dan S3 masing-masing sebanyak 10 orang sebesar Rp 25 juta, Program S2 sebanyak 8 orang sebesar Rp 35 juta dan Program S3 sebanyak 5 orang sebesar Rp 40 juta.

Bantuan produk hortikultura kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 250 paket kepada tukang ojek, tukang sapu jalan, tukang becak. Bantuan Pemerintah Usaha Mikro (BPUM) kepada 60 orang dan wirausahawan pemula sebanyak 278 orang, masing-masing menerima Rp.2 juta dan bantuan rumah layak huni kepada 2 KK.

Gubernur juga menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada 2 orang ahli waris.

Upacara memperinhati HUT Provinsi Maluku ke-77 itu dihadiri, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, Forkopimda Maluku diantaranya, Pangdam XIV/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Lotharia Latif, Ketua TP PKK Maluku, Widya Pratiwi Murad, Pj. Sekda Maluku, Sadali Ie, Pj. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN/BUMD, perbankan, para pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon.

BACA JUGA:  Widya Pratiwi Terima Anugerah Perempuan Inspiratif 2021

Dalam upacara, Gubernur memakai pakaian kebesaran Upulatu Maluku. Upacara diawali dengan pembacaan naskah atau teks sejarah Provinsi Maluku.

Dalam amanahnya, Gubernur Murad Ismail menyampaikan, bulan Agustus, selalu menjadi bulan yang istimewa bagi rakyat Indonesia, terlebih bagi kita di Maluku, sebab di bulan ini, kita merayakan momentum bersejarah Proklamasi Kemerdekaan RI, dan diikuti dengan peringatan lahirnya Provinsi Maluku.

“Catatan peristiwa penting inilah, harus menjadi warisan turun-temurun kepada anak cucu kita, sebagaimana pesan penting bapak Proklamator, Presiden Soekarno: “Jas Merah“ jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ungkapnya.

Semua negara besar di dunia, kata Gubernur, menjadikan sejarah sebagai elemen penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab dengan belajar dari sejarah, akan banyak nilai-nilai hidup yang diperoleh, terutama rasa saling memiliki, dan sepenanggungan sebagai sesama anak bangsa.

“Untuk itu, pada peringatan hari ulang tahun ke-77 Provinsi Maluku,  adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan para pahlawan,”ujarnya.

Adapun nilai-nilai perjuangan yang dimaksud Gubernur yakni, sikap rela berkorban dan tanpa pamrih.

BACA JUGA:  Pemda KKT Siapkan 5 Usulan Ranperda ke DPRD

Sikap ini, sebut Gubernur, adalah sikap mulia dari para pendahulu kita. “Sikap itu mereka tunjukkan sepanjang masa perjuangan, dimana mereka tidak segan-segan untuk merelakan tenaga, harta, bahkan nyawa, demi mengusir penjajah, dan merebut kemerdekaan.

Sikap inilah yang harus tercermin pada diri setiap generasi Maluku, mulai dari keluarga, lingkungan, dan terus menyebar ke masyarakat,” imbau Gubernur.

Nilai-nilai perjuangan lain yang dapat dipetik yakni, rasa cinta tanah air, patriotisme dan mengutamakan kepentingan daerah.

“Ini adalah sikap yang selalu tergambar dalam tindakan pendahulu kita. Sikap ini tercermin dalam budaya kita orang Maluku, yang menjaga toleransi hidup orang basudara, sebagaimana slogan hidup : potong di-kuku rasa di-daging; ale rasa beta rasa; sagu salempeng patah dua,” ujarnya.

Untuk itu, melalui tema HUT kali ini “Baku gandeng, Maluku Bisa“, Gubernur berharap, menjadi inspirasi untuk selalu membangun komunikasi, koordinasi dan kolaborasi agar daerah, bangsa dan negara ini, dapat terus bertahan di tengah-tengah hantaman berbagai badai krisis dunia, baik krisis keamanan, krisis ekonomi, krisis kesehatan, krisis pangan. (L06)