Share
Sekretaris Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 KKT Oce Fenan saat menyerahkan pernyataan sikap ke Bupati KKT Petrus Fatlolon, SH,MH, Rabu (20/05/2020)
LASKAR – Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar mendesak Pemerintah Daerah KKT untuk menolak dengan tegas siapapun yang ingin datang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar baik itu warga asal Tanimbar maupun luar Tanimbar. Hal ini semata-mata untuk mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bumi Duan Lolat yang sampai saat ini masih berstatus zona hijau.
Ini merupakan salah satu point dari 10 point Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah dan diterima langsung Bupati KKT, Petrus Fatlolon, SH,MH Rabu (20/05/2020) di ruang kerjanya.
Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang diketuai Julius Pa Layan, SH ini melakukan audens dengan Bupati sekaligus menyampaikan 10 pernyataan sikap untuk menjadi perhatian Pemerintah Daerah KKT ditengah mewabahnya Covid-19. 
Pernyataan sikap secara tertulis ini diserahkan Sekretaris Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 KKT Oce Fenan kepada Bupati Fatlolon yang isinya sebagai berikut; 
1. Menolak tegas siapapun yang ingin datang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar baik itu warga asal Tanimbar maupun luar Tanimbar.
2. Menolak dengan tegas kapal laut dan pesawat yang masuk ke KKT hanya diijinkan untuk cargo, mengangkut barang dan jasa 9 bahan pokok.
3. Kami menyesalkan pihak-pihak yang mengatasnamakan atau mengklaim dirinya tokoh kemanusiaan yang mengadu domba masyarakat Tanimbar di luar daerah lebih khusus Kota Ambon dengan pemerintahan daerah (Bupati KKT) sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19.
4. Mendukung penuh program Gugus Tugas Covid-19 KKT untuk tetap mempertahankan zona hijau di Tanimbar.
5. Meminta kepada Pemda Provinsi Maluku, DPRD Provinsi Maluku, Pemda KKT serta DPRD KKT untuk saling melakukan koordinasi terhadap penanganan kebutuhan mahasiswa KKT di Kota Ambon hingga berakhirnya pandemic Covid-19.
6. Meminta kepada Pemda KKT dan Pemda Provinsi Maluku untuk mendata mahasiswa yang layak mendapat bantuan selama pencemi Covid-19.
7. Mendukung sepenuhnya Pemda KKT dan DPRD KKT serta Gugus Tugas Covid-19 dalam penanggulangan pandemic Covid-19.
8. Meminta kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 untuk memperkuat personil relawan Covid-19 yang ada di desa-desa se-kabupaten Kepulauan Tanimbar.
9. Meminta kepada Pemda KKT memperhatikan kesehatan maupun kebutuhan relawan Covid-19 yang ada di desa-desa se-Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
10. Apabila pernyataan sikap kami tidak diterima maka,
Akan menurunkan masa yang besar untuk melakukan aksi demo damai di Kantor Bupati dan Kantor DPRD KKT. Dan akan melakukan sweri (sasi adat) di pelabuhan laut Tanimbar maupun Bandar Udara Mathilda Batlayeri serta Bandar Udara Liur Bunga.
Dialog Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 dengan Bupati KKT Perus Fatlolon, SH,MH
 Bupati Janji Ditindaklanjuti
Menyikapi pernyatan sikap Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Bupati Fatlolon berjanji semua aspirasi yang disampaikan akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat dalam rapat secara internal dengan Gugus Tugas.
Dikatakan kerja-kerja untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemerintah Daerah atau instansi vertical, tetapi semua komponen masyarakat diharapan ikut serta dan berperan aktif dalam rangka pencegahan memutus mata rantai dan penanganan cepat ketika ada warga masyarakat yang disinyalir terlihat ataupun terkontaminsi dengan virus ini. 
“Saya berharap kita semua bersama-sama menjaga daerah kita sudah tetap berada dalam zona hijau, itu berarti tidak ada satupun warga yang terinfeksi covid-19. Oleh karena itu kondisi ini harus kita jaga bersama, tidak bisa dijaga oleh pemerintah daerah melalui dinas kesehatan saja tetapi oleh semua elemen masyarakat termasuk teman-teman Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar,”pinta Fatlolon.
Soal penerbangan, menurut orang nomor satu di kabupaten KKT ini sudah diputuskan dalam rappat internal Gustu bahwa penerbangan boleh dilakukan sekali dalam 2 minggu. 
“Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan kapasitas lokasi karantina kita dimana hanya terdapat 60-65 tempat tidur. Namun dengan sikap dari teman-teman ini akan kita bicarakan lagi dan mungkinan untuk penerbangan akan dikaji lagi melalui rapat internal Gustu,”kata Fatlolon
Sementara untuk kapal penumpang, menurut Fatlolon sampai saat ini kapal yang masuk ke KKT tidak diijinkan membawa penumpang.
Dirinya mencontohkan, Kapal Cargo KM.Timothy yang dikelola Kementrian Perhubungan Laut telah membatalkan Perjalanan ke Saumlaki karena mengangkut penumpang.
“Jadi dari Surabaya rute ke Tual-Larat dan Saumlaki. Ketika itu kita tidak ijinkan penumpang turun di Larat. Kapal kembali ke pelabuhan asal turunkan penumpang baru kembali membawa barang,”kata Fatlolon mencontohkan.
Mahasiswa Di Rantau Tetap Diperhatikan
Terkait mahasiswa asal KKT di Kota Ambon, Fatlolon mengaku sudah dijadwalkan Rabu (26/05/2020) pekan depan akan Pemda KKT akan menyalurkan bantuan bahan makanan. 
“Kita sudah data. Memang jumlahnya cenderung bertambah terus. Awalnya 400an naik 600an naik lagi 800an dan sekarang sudah 1000 lebih. Sementara pengalokasian anggaran kita sudah laporkan ke Menteri Keuangan dua minggu lalu dan sudah fix, tidak boleh tambah, kalau kurang iya. Ini yang membuat kita sedikit kewalahan tetapi tetap bantuan akan disalurkan sesuai jadwal,”janji Fatlolon seraya menambahkan, mahasiswa di manado sudah kita beri bantuan, kedepan setelah Ambon, kita juga akan membantu mahasiswa asal KKT di Jakarta dan Jogja.
Pada kesempatan itu juga Fatlolon meminta Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan terhadap penyaluran bantuan-bantuan sosial ke masyarakat penerima manfaat.
“Bila ada warga yang berhak menerima namun belum terdata, teman-teman bisa menyampaikan nama NIK disampaikan kita akan cek bila benar belum terima kita akan sampaikan ke dinas terkait untuk direalisasi. Atau ada bantuan yang tidak tepat sasaran, misalnya PNS, TNI Polri atau yang latar belakang ekonominya mampu dan mereka mendapat bantuan ini bisa dilaporkan sehingga bantuan bisa tepat sasaran,”tandas Fatlolon.
Diakhir pertemuan itu, Bupati meminta Gerakan Solidaritas Peduli Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk membantu Pemda dalam mensosialisasikan ke masyarakat untuk memaksimalkan menanam pangan lokal. Hal ini semata-mata untuk mengantisipasi pandemic Covid-19 yang berkepanjangan. 
“Disetiap kesempatan saya sampaikan ke masyarakat di desa kecamatan bahwa sekarang kita harus berkebun, tanam tanaman pangan lokal, sebab kalau kondisi ini bertahan sampai akhir tahun maka dipastikan ketersediaan beras akan langkah karena import beras dari negara tetangga triwulan pertama oleh negara tetangga tidak bisa memenuhi kuota,”ungkap Fatlolon. (L03)