Share
LASKAR– Kota Ambon terpilih menjadi salah satu kota yang dinyatakan lulus dalam seleksi Gerakan Menuju 100 Smart City.
Terpilihnya kota Ambon bersama 25 Kota/Kabupaten lain ditetapkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Setelah melewati proses seleksi dan penilaian ketat yang dilakukan, Kamis (28/2/19).
Ke-25 Kota/Kabupaten terpilih selanjutnya akan menandatangani nota kesepahaman mengikuti Gerakan menuju 100 Smart City.
“Setelah adanya penetapan itu dan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon, Joy Reiner Adriansz dalam rilis media, Kamis (7/3/2019).
Nantinya, menurut Joy, setiap daerah akan mendapatkan pendampingan dalam menyusun master plan; pertukaran data dan legal software menggunakan free and open source software (FOSS) antar organisasi perangkat daerah (OPD).
Selain itu juga akan ada sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Gerakan menuju 100 Smart City; serta integrasi data antar OPD. Pendampingan dilakukan akademisi dan praktisi smart city dari berbagai institusi, diantaranya UI, ITB, UMN, BPPT, INSW, IKTII dan Citiasia.
Smart city diharapkan dapat membantu solusi kendala perkotaan dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat yakni peningkatan kualitas hidup seperti efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya daerah.
Juga, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, pengurangan kongesti bagi pengguna jalan, transparansi dan partisipasi publik, transportasi publik, transaksi non tunai, manajemen limbah, mengurangi polusi dan emisi gas buang, energi serta keamanan data dan informasi.
Kemenkominfo melakukan seleksi ketat dimulai dari pengajuan proposal, assesment dan wawancara dengan menghadirkan kepala daerah.
Assesment sesi pertama sudah dilangsungkan sejak tahun 2017. Kala itu, 25 Kota/Kabupaten terpilih. Pada sesi kedua di tahun 2018, sebanyak 50 kota/kabupaten dinyatakan lolos seleksi. Sehingga, tersisa 25 kuota yang direbutkan 438 Kota/Kabupaten di tahun 2019 ini.
Dengan putusan 25 Kabupaten/Kota yang terpilih terakhir termasuk Kota Ambon, lengkaplah 100 Kabupaten/Kota terpilih dari 514 Kota/Kabupaten se-Indonesia dalam Gerakan menuju 100 Smart City.
Sesuai pengamatan Kemenkominfo RI terhadap penerapan e-government dan konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menuju Ambon Smart City, maka Pemkot Ambon diundang bersama Kota/Kabupaten lainnya untuk mengikuti assesment Gerakan menuju 100 Smart City.
Assesment sesi ketiga dilaksanakan di Gedung Pusat TIK Nasional-Tangerang Selatan, pada 21 – 22 Februari silam, diikuti 107 Kota/Kabupaten.
Proses assesment Pemkot Ambon tambah Joy, diawali pengisian kuisioner yang menampilkan hasil-hasil capaian bidang e-Government, antara lain pendalaman keselarasan kebijakan smart city dengan visi misi daerah, regulasi tentang e-government/smart city, implementasi kebijakan e-government/smart city, kondisi dan pemanfaatan infrastruktur TI dan pemanfaatan aplikasi serta surat pernyataan komitmen mengikuti Gerakan 100 Smart City yang ditandatangani Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Kemudian dilanjutkan presentasi mengenai tingkat kesiapan Ambon menuju Smart City oleh Walikota. Proses assesment juga mengkonfirmasi kesiapan masyarakat dengan mengacu pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia), jumlah KKD (Kondisi Keuangan Daerah) dan sistem perencanaan daerah.
Gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemenkominfo, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN RB, Kementerian PPN/Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.
“Gerakan tersebut bertujuan untuk mendorong Kota/Kabupaten di Indonesia agar lebih memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan publik, memudahkan sistem pemerintahan berbasis elektronik, mengakselerasikan potensi daerah serta nantinya akan dilakukan pendampingan dalam menyusun dokumen master plan Smart City,” ungkapnya. (L01)