Share

AMBON, LaskarMaluku.com – Uskup Diosis Keuskupan Amboina, Mgr Seno Ngutra melakukan Perayaan Ekaristi  bersama dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Kemasyarakatan Kelas II Ambon di Nania.

Perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Seno Ngutra sekaligus memperingati Kamis Putih dalam liturgi gereja Katolik Peringatan Kamis Putih merupakan awal dari peringatan Tri Hari Suci juga ditandai dengan pembasuhan kaki sebagai sebuah simbol ajaran untuk melayani.

Dimana Yesus memberi pengajaran tentang bagaimana seseorang yang berada pada posisi atas bukanlah pihak yang harus dilayani, melainkan sebaliknya ia yang harus melayani.

Kamis Putih adalah perayaan awal Tri Hari Suci. Hari yang diperingati untuk mengenang momen kebersamaan Yesus dengan para murid di hari-hari terakhirnya dalam bentuk perjamuan terakhir.

BACA JUGA:  Uskup Mandagi : 8 Wakil Rakyat di Senayan Janji Tinggal Janji Parlente Jalan Terus

Uskup Seno Ngutra mengatakan, Perayaan Ekaristi atau Misa itu dilakukan sejalan dengan berita kebenaran Firman Tuhan, “Ketika aku dalam penjara, kamu melawati dan atau (mengunjungi) aku” ketika aku telanjang kamu memberikan aku pakaian”.

“Penjara bukan tempat terakhir bagimu saudaraku, tapi sebagai tempat berhenti sejenak untuk melangkah ke masa depanmu yang lebih gemilang.”ungkap Mulia, Mgr Seno Ngutra, diselah-selah homili (renungan-red) kepada Warga Binaan Kemasyarakatan, Nania, Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon, Kamis (28/3/2024) sore.

Uskup bersama rombongan mengunjungi LP itu, sebagai bagian dari rasa solidaritas kepada sesama yang membutuhkan pelayanan doa.

Ketua Komsos Keuskupan Amboina, RD Emanuel Do dalam pesan singkatnya menjelaskan, yang ikut menghadiri misa tersebut bukan hanya dari Katolik, tetapi dari Geraja Protestan Maluku (GPM) dan gereja denominasi lainnya.

BACA JUGA:  Jelang Idul Adha Bupati KKT Serahkan Hewan Kurban

“Tadi sore bersama rombongan, saya mengunjungi sekaligus Misa bersama para penghuni penjara. Basudara GPM (Anggota Gereja Protestan Maluku dan denominasi lain pun) menghadiri Misa tersebut, “ungkap Pastor Eman seraya mengungkapkan jika perayaan misa itu diikuti dalam suasana sukacita dan kegembiraan.

“Mereka menyambut kami dengan sukacita dan kegembiraan. Tidak ada kesedihan dan tidak ada rasa minder. Yang ada hanya merasa dicintai dalam kerapuhan dan kelemahan mereka,”jelas RD Emang Do.

Kunjungan yang mulia Uskup Seno Ngutra ke lapas sekaligus perayaan ekaristi ini adalah yang pertama kalinya sejak ditahbiskan sebagai Uskup. (L05)