Share

AMBON, LaskarMaluku.com – Upaya aparat penegak hukum untuk memulihkan kondisi keamanan di Kota Tual  pasca konflik, Selasa (31/1/2023) malam lalu, hingga kini masih terus dilakuan dan itu terbukti dengan ditangkapnya tiga orang penyebar berita bohong atau berita tidak benar (hoax).

Ketiganya ditangkap aparat keamanan Cyber dari Polri karena dari proses berita bohong yang disebarkan pelaku kalau terjadi pembakaran terhadap sebuah Mushollah di Kota Tual pasca kejadian tersebut.

Kendati begitu semua berharap kondisi itu terus diperlihara sehingga terwujudnya sebuah perdamaian yang hakiki. Sehingga aktifitas masyarakat  kembali normal.

Kepolisian Daerah Maluku menetapkan tiga orang yang diduga penyebar berita hoaks atau informasi bohong terkait terbakarnya rumah ibadah Mushallah di kota Tual, sebagai tersangka, Sabtu (4/2/2023).

Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana menyebarkan berita bohong ini yaitu MTR, ABS dan ZBN. Ketiganya telah diamankan Polda Maluku di Rumah Tahanan Polres Tual.

Direktur Reskrimum Polda Maluku Kombes Pol Andry Iskandar, dalam press rilis yang digelar di Polres Tual, menyebutkan, tersangka pertama yang diamankan yaitu berinisial ZBN. Ia diamankan selepas shalat Jumat (3/2/2023). Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengaku hanya meneruskan pesan hoax tersebut.

BACA JUGA:  Kezia Arabelle Tulalessy Penerima Penghargaan Termuda di Istana Negara

Setelah ZBN diamankan, Andry yang didampingi Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat dan Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko, mengaku tak berselang lama tim kembali mengamankan MTR dan ABS.

Tersangka MTR bertindak sebagai orang yang merekam dan menyebar informasi bohong itu melalui grup whatsapp. Selanjutnya pesan hoaks itu juga ikut disebar oleh ABS.

“Kita juga sudah mengamankan 3 barang bukti handphone yang kita sita dari para tersangka dan sudah kita gelarkan. Selanjutnya kita lakukan penyidikan,” kata Andry.

Senada dengan Dirreskrimum Polda Maluku, Kapolres Tual Prayudha Widiatmoko, juga menyampaikan, telah melakukan berbagai upaya untuk menghalangi bentrokan atau kontak fisik agar tidak terjadi. Kala itu, untuk mencegah massa saling berhadap-hadapan, pihaknya lalu mengamankan dua orang warga.

BACA JUGA:  Daftar Di 11 Parpol, Wattimena Kembali Incar Mandat PPP

Mereka yang diamankan dianggap sebagai provokator dan kedapatan membawa senjata tajam.

Dua tersangka yang diamankan yaitu berinisial J dan M. Mereka diamankan pada Kamis (2/2/2023). J diamankan di depan Pendopo Walikota Tual. Sementara M diamankan kawasan Tanah Putih.

“Dua tersangka ini dinilai sebagai provokator yang memprovokasi massa di dua tempat tersebut. Keduanya juga diamankan karena membawa senjata tajam. Karena jumlah masa yang terlalu banyak dan jumlah personil terbatas ditambah kita harus membubarkan massa sehingga hanya beberapa yang berhasil kita amankan tersebut,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat, kembali menyampaikan, sejak Kamis siang (2/2/2023) hingga saat ini situasi dan kondisi kamtibmas di Kota Tual sudah kondusif.

“Perlu kami jelaskan sejak hari Kamis siang sampai dengan saat ini situasi sudah normal,” jelasnya.

Juru bicara Polda Maluku ini juga mengaku pada hari Kamis, warga sempat mengungsi di kawasan Lanal Tual dan beberapa tempat yang dianggap aman di Kota Tual. Namun sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing.

BACA JUGA:  Apresiasi Lomba Next Top Model, Sekot Akui Perputaran Ekonomi Semakin Baik

“Sebagian besar dari pengungsi itu sudah kembali karena memang rumah-rumah mereka sebagian besar tidak mengalami kerusakan. Memang ada rumah yang mengalami kerusakan dan terbakar dan mereka ini yang sampai saat ini masih mengungsi. Sementara sebagian besarnya sudah kembali,” tambahnya.

Terkait dengan kerusakan rumah warga, Ohoirat mengaku Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif telah mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menetapkan status Penanganan Konflik Sosial sebagaimana dimaksud dalam undang-undang nomor 7 Tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.

“Dan status penanganan konflik sosial sudah ditetapkan oleh Pemda kemarin. Sekali lagi saya ingin menyampaikan kepada teman-teman sekalian bahwa situasi Kamtibmas di Kota Tual sudah kondusif, sudah normal dan aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasa. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat kota Tual, termasuk rekan-rekan media dengan pemberitaan yang menyejukan,” pungkasnya. (L05)