LASKAR – Wacana kotak kosong tidak hanya didegungkan oleh kubu Murad Ismail. Melawan kotak kosong juga sempat milik petahana Said Assagaff.
“Sah-sah saja kalau saat ini Pak Murad Ismail dan tim berupaya melawan kotak kosong,” kata Azis Tunny, juru bicara tim Murad Ismail, Selasa (3/10/2017) di Ambon.
Semua partai politik, kata Azis, sudah memberikan ruang, membuka pendaftaran. “Pak Murad selain di Partai Golkar, seluruh partai politik lainnya beliau mendaftarkan diri dan sampai sekarang kami optimis,” ujarnya.
Apalagi, Murad Ismail sebagai salah satu bakal calon Gubernur Maluku telah mengikuti semua mekanisme partai politik dari bawah sampai ke DPP. “Tentu sebagai tim dan kandidat, saya kira optimisme itu penting, termasuk optimisme mendapat seluruh rekomendasi,” sebutnya.
Azis memastikan, klaim pihak Murad, karena berdasarkan proses yang dibangun, komunikasi bersama kader-kader partai politik dari tingkat daerah maupun tingkat pusat, berjalan baik.
“Dari proses yang dibangun itu, kita sangat percaya diri mendapat atau memborong rekomendasi partai politik,” katanya.
Dia menambahkan, skema kotak kosong ini bukan baru dibicarakan sekarang tetapi jauh sebelum kemunculan Murad Ismail sudah bergulit. Untuk itu, pihaknya pun berhak memunculkan wacana kotak kosong saat Murad menyatakan sikap maju bertarung.
“Jadi wacana kotak kosong jauh sebelum Pak Murad Ismail muncul. Tidak ada yang perlu dipersoalkan secara berlebihan karena dari awal juga wacana kotak kosong menjadi wacana petahana,” bebernya.
Saat petahana masih superior, tambah Azis, banyak orang atau bakal calon berkepentingan berpasangan dengan petahana.
“Merasa tidak ada lawan, maka wacana itu sempat didengungkan. Lalu ketika kemunculan Pak Murad Ismail kita juga berwacana dan mengklaim kotak kosong. Saya kira sah-sah saja,” pungkasnya. (LR)