Share

AMBON, LaskarMaluku.com – Sampah menjadi persoalan besar yang harus di kerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, bukan hanya didaratan tetapi juga di pesisir pantai dan laut. Hal ini dapat merusak ekosistem bawah laut.

Oleh karena itu, sampah bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat pada umumnya. Pernyataan itu disapaikan langsung Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat kegiatan memperingati hari peduli sampah nasional tahun 2024, di bawah Jembatan Merah Putih (JMP) Galala, Kota Ambon, Jumat (23/2/2024).

“Gerakan bersama kita hari ini adalah membersihkan sampah plastik di sepanjang pantai pantai bawah JMP, sekaligus kita mengedukasi masyarakat bahwa kepedulian terhadap sampah ini bukan tanggung jawab pemerintah saja tapi tanggung jawab masyarakat juga,” kata Bodewin.

BACA JUGA:  Pejabat dan ASN Pemkot Ambon Dilarang Adakan Buka Puasa dan Sahur Bersama

Kita sadari sungguh bahwa, di Kota Ambon ini Masih terus berupaya untuk itu, tapi hasil diskusi kami dengan teman-teman dari Tim Clean Cities Blue Ocean (CCBO)dan United States Agency For International Development (USAID) hasil kajian mereka sudah terjadi perubahan yang cukup signifikan di Kota Ambon.

Namun di beberapa titik sampah masih terus menjadi persoalan besar bagi kita, karena yang pertama soal Armada pengangkut yang kurang tapi juga kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya.

“Tidak menjadi masalah artinya sampah bisa di tangani dengan baik Kita merubah pengelolaan sampah dari cara konvensional jadi kumpul angkut, buang, dia menjadi diolah seperti itu,” ujarnya.

BACA JUGA:  Selama Covid 205 Karyawan Perusahaan di PHK dan 1.793 Dirumahkan

Diakui Bodewin, kita sudah membuat perencanaan tapi sampai dengan hari ini kita kekurangan mobil pengangkut sampah.

” Saya bilang bahwa di tahun depan kalau kita bisa mengadakan 30 unit lagi maka kita bisa mendelegasikan penuh pengolahan sampah kepada Desa Negeri Kelurahan, karena pendelegasian ini mesti disertai dengan penyerahan peralatan dan juga biaya operasional untuk mereka di tingkat Desa/Negeri Kelurahan,” ungkapnya.

Kita berharap peran Badan Usaha Milik Neggara (BUMN) diberikan buat kita supaya minimal di lorong-lorong kita bisa mengangkut dengan menggunakan motor Tossa. Sebab BUMN merupakan instansi vertikal di Kota Ambon yang sudah banyak membantu kita kita mendapat bantuan Motor pengangkut sampah Tossa.

“Untuk itu kita berharap Peran BUMN diberikan buat kita supaya minimal di lorong-lorong kita bisa mengangkut dengan menggunakan motor Tossa itu ya nanti dibawa ke tempat yang pembuangan sementara lalu diangkut oleh mobil,” imbuhnya.

BACA JUGA:  MENDIKBUD DIAGENDAKAN TINJAU SEKOLAH TERDAMPAH GEMPA DI AMBON

Menurutnya, kalau misalnya kita bisa menyerahkan 6 unit mobil pengangkut sampah dengan biaya operasional kepada pemerintah negeri Batumera, kita berharap mereka bisa mengelola dan jejaring mereka sampai ke RT/ RW agar difungsikan untuk mengedukasi masyarakat supaya mereka taat membuang sampah pada tempatnya dan pada waktunya.

“Saya rasa kalau ini bisa dilakukan paling tidak mungkin mengurangi persoalan sampah sampai dengan angka 80% , dan Itu berdampak sekali untuk kota ini misalnya di Batu Merah itu salah satu titik kursial sampai hari ini di Kota Ambon,” tandasnya.(06)