Share

AMBON, LaskarMaluku.com – Kegiatan Temu Kader Posyandu yang digelar oleh Tim Penggerak PPK Kota Ambon semata-mata bertujuan untuk terus mengupayakan penurunan angka stunting dan memberikan penguatan kapasitas kepada para Kader Posyandu di Lima Kecamatam di Kota Ambon

Hal ini disampaikan Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dalam sambutannya di depan ribuan kader Posyandu di lantai dua Maluku City Mall (MCM), Selasa (21/5/2024)

Wattimena mengajak kader posyandu memberantas stunting. Karena, kader posyandu merupakan perpanjangan tangan Pemkot Ambon.

Wattimena mengatakan, stunting adalah gagal tumbuh atau pendek. Stunting disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan balita, karena itu upaya untuk mengatasi persoalan stunting ini dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah bahkan diinstruksikan sampai ke desa, negeri, kelurahan.

BACA JUGA:  Ombudsman Apresiasi dan Beri Penghargaan Kepatuhan Kepada Pemkot Ambon

“Kenapa ini mesti dilakukan?, karena ini ancaman bagi generasi masa depan bangsa. Bagaimana kita inginkan generasi ini tumbuh dengan baik, sehat tetapi bermasalah diawal 100 hari pertama pertumbuhan. Oleh karena itu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah stunting ini tidak main-main bahkan target-target telah ditetapkan seluruh pemerintah dan stakeholder terkait bergandengan tangan untuk bagaimana supaya dimasing-masing daerah frekuensi stunting jumlah balita stunting terus menurun bahkan kalau bisa memenuhi target yang ditetapkan secara nasional 14 persen di tahun 2024” ungkap Wattimena.

Dikatakan, jika dilihat dari data tentang upaya penurunan stunting sampai dengan hari ini masih jauh dari harapan. Dimana, dari 200 lebih kabupaten kota masih berada diatas 40 persen frekuensi stunting.

BACA JUGA:  TBC Meningkat di Kota Ambon Capai 1.297 Kasus Penderita

“Bagimana dengan kita di kota Ambon?, Kota Ambon terus mengalami penurunan walaupun berlahan. Jumlah balita penderita stunting di Kota Ambon terus menurun.

Artinya, upaya penurunan stunting, pencegahan stunting yang dilakukan oleh Pemkot dan seluruh elemen lainnya menampakan hasil yang positif. Ada tim penggerak PKK yang membantu pemkot, kader-kader posyandu yang terus membantu pemkot untuk mengatasi persoalan stunting.

“Dari berbagai unsur itu membuktikan bahwa memang kita harus bekerja bersama, bersinergi berkolaborasi supaya tujuan kita mengatasi stunting demi dan untuk menciptakan generasi emas Indonesia ditabun 2045 bisa terwujud,”ujarnya.

Dijelaskan, dalam proses itu angka frekuensi stunting Kota Ambon terus menurun begitu juga dengan jumlah balita penderita stunting.

“Ada penurunan yang luar biasa kenapa bisa turun karena kita semua bekerja, pemerintah menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi stunting, lalu seluruh stakholder dengan kepentingan bersama dengan pemerintah melakukan berbagai hal mulai dari kesehatan, gizi, dan lainnya itu yang kita lakukan. Oleh karena itu, kalau sampai hari ini kita sudah ada dalam upaya keras kita lalu ada perbaikan yang kita peroleh maka yang pasti pemerintah berikan apresisi kepada semua yang terlibat didalamnya.
Ada banyak kekurangan kita yang harus kita perbaiki kedepannya,”ucapnya.

BACA JUGA:  24 Februari, Hative Besar Tetapkan Mata Rumah

Ucapan terima kasih disampaikan Wattimena, kepada Tim Penggerak PPK Kota Ambon, Kecamatan sampai ke desa Negeri ,Kelurahan sampai kedasawisma dan untuk dinas OPD terkait,seluruh OPD yang sudah menjadi orang tua asuh Stunting. “Terima kasih banyak kepada seluruh kader Posyandu yang sudah melaksanakan tugas dengan baik,”ungkapnya. (L06)