Share


LASKAR – Wacana kotak kosong wajar digulirkan karena regulasi memberi ruang pasangan calon kepala daerah bisa melawan kotak kosong. Hanya saja, melawan kotak kosong dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, merupakan sebuah aib politik.
Muhammad Kares, Ketua Forum Diskusi Reformasi Birokrasi dan Legislatif (FORSE) Maluku, menilai, melawan kotak kosong adalah aib politik dan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap aib politik ini yaitu partai politik (Parpol) besar pemilik suara signifikan di DPRD. 
“Pilkada Maluku lebih elegan jika terjadi head to head, atau bisa juga tiga pasangan calon walaupun ini agak sulit. Tetapi kalau melawan kotak kosong, ya sebuah aib,” kata Kares, Minggu (8/10/2017).
Menurutnya, aib tersebut pantas disematkan kepada parpol politik yang memiliki jumlah kursi signifikan dan memiliki kader yang layak untuk diusung tetapi justru menutup kesempatan kader. 
“Patut disesalkan jika punya kursi signifikan, punya kader tetapi membiarkan kursinya diduduki diambil orang lain,” kata Kares.
Dia membeberkan, dengan 7 kursi yang dimiliki oleh PDI-P dan 6 kursi yang dimiliki oleh Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahterah, dan Partai Demokrat, maka skema head to head yang sedang diupayakan oleh kubu bakal calon Gubernur, Irjen Polisi Murad Ismail sangat ditentukan oleh keempat parpol tersebut.
“Keempat parpol ini akan membuat aib politik jika melawan kotak kosong itu benar-benar terjadi. Tetapi rasanya kotak kosong mustahil. Sama halnya pula kontestasi dalam Pilkada Maluku ini diikuti lebih dari dua pasang seperti yang terjadi pada periode sebelumnya. Ini juga mustahil sebab manuver Pak Murad sepertinya menjurus kepada head to head,” terangnya.
Dikatakan, Partai NasDem, Partai Gerindra dan lain-lain, sebetulnya hanya sebagai penyeimbang dalam konfigurasi perebutan rekomendasi. Kuncinya, kata Kares, tetap ada pada parpol yang memiliki suara signifikan di DPRD Maluku yaitu PDI-P, Golkar, Demokrat, dan PKS.
Walaupun mustahil terjadi sebab Murad sendiri menginginkan head to head, tetapi pernyataan ini tidak boleh kemudian mengendorkan semangat bakal calon lain guna mendapatkan rekomendasi secara mudah.
“Pak Murad sekuat tenaga berupaya mendapatkan rekomendasi, sehingga bakal calon lain pun harus seperti itu. Wacana kotak masuk dalam skema Pak Murad dan tim, jadi tidak boleh menganggap remeh, berpikir bahwa head to head final,” katanya mengingatkan.
Sebab, tambah Kares, walaupun dibenarkan oleh regulasi untuk melawan kotak kosong, tetap saja sebagai aib politik partai besar. 
“Tetapi kotak kosong patut diwaspadai karena melawan kotak kosong akan mengantar Pak Murad mulus menjadi Gubernur Maluku,” pungkasnya. (L1R)